Zakat Orang Kota Mengalir 52 Persen Sampai ke Desa  

Reporter

Sabtu, 3 Agustus 2013 16:20 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Riset Pusat Data Kemiskinan Dompet Dhuafa menyebutkan, jumlah pemudik tahun 2013 diperkirakan mencapai lebih dari 30 juta orang. Dari jumlah tersebut yang menggunakan angkutan umum ada 18.098.837 juta orang dan sisanya menggunakan moda transportasi darat dengan kendaraan pribadi.

Pergerakan manusia besar-besaran dalam waktu bersamaan ini tentu diikuti dengan perputaran ekonomi yang besar pula. Pasalnya, hampir 56 persen penduduk di kota-kota besar melakukan ritual tahunan ini. Berdasarkan tren perhitungan BI, jumlah uang yang beredar sampai H-3 Lebaran mencapai Rp 300 triliun.

Menurut Muhammad Sabeth Abilawa, GM Social Development Dompet Dhuafa, jika dihitung proporsi komponen konsumsi masyarakat sekitar 56 persen dan memperhitungkan jumlah pemudik, maka diperkirakan potensi aliran ekonomi mudik dari kota ke desa desa di seluruh pelosok Indonesia pada jelang Lebaran berkisar di angka 90,08 triliun rupiah.

Abilawa menambahkan, dana yang cukup besar itu mengalir melalui transportasi yang digunakan pemudik, kedermawanan kepada sanak keluarga, dan untuk kebutuhan wisata.

Bahkan, jika tidak mudik sekali pun, komponen kedua, yaitu kedermawanan kepada keluarga dalam bentuk transfer, misalnya, dari penelitian ini ada temuan yang menarik. "Ada 52% lebih pemudik menunaikan zakatnya di daerah tujuan. Dan dengan menggunakan perhitungan, maka diperkirakan 14,7 triliun zakat orang kota mengalir ke daerah-daerah,” kata Abilawa.

Sayangnya, apakah angka ekonomi mudik yang sangat besar ini, yakni 90,08 triliun rupiah, menjadi efektif untuk stimulus ekonomi daerah tujuan? Lembaga ini melalui fungsi social development mencoba mencari jawabannya melalui riset ekonomi mudik untuk melihat berapa besaran uang yang bisa dialirkan ke daerah.

“Dari riset itu akan diketahui, berapa uang yang tercecer di jalan melalui transportasi, berapa yang dibelanjakan untuk konsumsi, dan berapa rupiah yang diberikan kepada sanak saudara," kata dia. Juga jumlah berapa yang masuk ke kas negara melalui pajak tiket dan BBM, berapa yang masuk ke sektor swasta melalui biro perjalanan dan berapa rupiah yang benar-benar berputar di daerah.

Mudik sebenarnya fenomena sosial-keagamaan khas Indonesia. Jika pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyadari potensi perputaran uang di balik hajatan besar rakyat Indonesia, maka mereka bisa melakukan semacam social engineering (rekayasa sosial) untuk memberi dorongan uang tersebut bisa digunakan untuk membangun daerahnya, baik melalui investasi usaha kecil di daerah-daerah.

EVIETA FADJAR

Berita terkait

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

7 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

11 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

11 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

13 hari lalu

Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

Khotbah Gilbert Lumoindong yang membandingkan zakat di Islam dan Kristen dilaporkan ke polisi atas tuduhan penistaan agama

Baca Selengkapnya

Lebaran Ketupat, Tradisi Muslim di Jawa Sepekan Setelah Idul Fitri

18 hari lalu

Lebaran Ketupat, Tradisi Muslim di Jawa Sepekan Setelah Idul Fitri

Tradisi Lebaran Ketupat turun temurun dilakukan di Jawa sepekan setelah Idul Fitri. Bagaimana prosesinya?

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Indonesia Laksanakan Salat Idul Fitri di KBRI Bangkok

21 hari lalu

Ribuan Warga Indonesia Laksanakan Salat Idul Fitri di KBRI Bangkok

Ribuan masyarakat Indonesia melaksanakan salat Idul Fitri 1445 H di lapangan sepak bola Kedutaan Besar RI di Bangkok, Thailand pada Rabu 10 April 2024

Baca Selengkapnya

Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

23 hari lalu

Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

Ketupat sudah ada sejak masa pra-Islam di Indonesia, mulai populer untuk Idul Fitri atau lebaran sejak dikenalkan Sunan Kalijaga.

Baca Selengkapnya

Mengenali Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

27 hari lalu

Mengenali Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Zakat salah satu rukun Islam yang dijalankan bagi umat yang telah memenuhi syarat

Baca Selengkapnya