TEMPO.CO, Jakarta - Anak yang sering menjadi korban 'bully' atau gangguan fisik dan mental dari orang sekitar, akan menghadapi berbagai masalah kesehatan dan persoalan pribadi di masa depan. Studi baru menemukan hasil merugikan dari bully antara lain, penyakit serius, sulit bertahan dalam pekerjaan, dan hubungan sosial yang buruk.
Dalam jurnal Psychological Science, pertengahan Agustus lalu, bullying tak hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga dapat menimbulkan masalah kesejahteraan dan sosial. Penelitian pun dilakukan meliputi korban bullying, pelaku bullying, dan korban sekaligus pelaku.
"Kita tidak bisa mengabaikan intimidasi yang membahayakan dan tak terelakkan sebab akan menjadi bagian dari pertumbuhan hingga dewasa. Kita perlu mengubah pola pikir dan mengakui bahwa bullying adalah masalah serius bagi individu bahkan negara secara keseluruhan. Bullying memiliki efek jangka panjang dan signifikan," kata Dieter Wolke, profesor dari University Medical Center.
Korban bully mengalami risiko kesehatan terburuk ketika mereka dewasa. Enam kali lebih mungkin terdiagnosa penyakit serius, perokok berat, dan beresiko gangguan jiwa. Mereka adalah kelompok paling rentan karena emosi mereka tidak teratur, tidak ada dukungan untuk mengatasinya.
Wolke mengatakan, "Kasus bullying dapat menyebar bila tidak diatasi. Aturan memang tersedia di sekolah, tetapi harus ada alat baru untuk membantu tenaga profesional kesehatan untuk mengidentifikasi, memantau, dan mengurus efek buruk dari bullying."
Hasilnya, resiko terburuk dialami oleh para korban bullying. Namun, baik korban, pelaku, dan korban sekaligus pelaku, semuanya memiliki resiko dua kali lebih tinggi mengalami kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan dan sulit menabung. Dengan demikian, cenderung untuk mengalami kemiskinan di masa dewasa.Mereka juga akan kesulitan membentuk hubungan sosial baik untuk menikah maupun mempertahankan persahabatan jangka panjang.
CONNIE PACIFICA | FUTURITY
Berita Lainnya:
Jokowi: Masak Gubernur Headbanging?
Bayi Kembar Lima, Hanya Satu yang Bertahan
Jangan Diet dengan 7 Langkah Ekstrem Ini
3 Kesalahan Menggunakan Facebook
Honda Jazz Tercebur ke Kali di Kelapa Gading
Berita terkait
Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental
28 hari lalu
Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.
Baca SelengkapnyaKomnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah
29 Desember 2023
Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual
Baca SelengkapnyaViral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT
18 November 2023
Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?
Baca SelengkapnyaDeddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun
10 November 2023
Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.
Baca SelengkapnyaDokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak
4 Agustus 2023
Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.
Baca SelengkapnyaAnak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum
7 Februari 2023
Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.
Baca SelengkapnyaAnak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2
7 Februari 2023
Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.
Baca SelengkapnyaBerikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying
20 November 2022
Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaKekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman
8 Agustus 2022
Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.
Baca SelengkapnyaTangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya
24 Juli 2022
Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.
Baca Selengkapnya