TEMPO.CO , Jakarta: Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit tidak menular yang bisa menjadi ancaman serius bagi pembangunan kesehatan. Alasannya, DM dapat menimbulkan komplikasi penyakit seperti kebutaan, gagal ginjal, stroke, dan jantung.
Sebuah perusahaan kesehatan global asal Denmark, Novo Nordisk, merilis laporan bahwa saat ini ada 7,6 juta penduduk Indonesia mengidap diabetes, namun hanya 41 persen yang terdiagnosa. Penderita diabetes yang menerima perawatan hanya 39 persen, dan hanya 0,7 persen yang mencapai target pengobatan diabetes.
Informasi ini dituangkan dalam laporan Blueprint for Change yang dilakukan Novo Nordisk. Laporan ini adalah serangkaian studi kasus di beberapa Negara, termasuk Indonesia untuk lebih memahami fenomena diabetes.
Vice President Global Public Affairs Novo Nordisk, Niels Lund mengatakan, ada empat hambatan utama dalam menangani diabetes. Pertama, rendahanya pengetahuan pencegahan dan pengobatan diabetes. Kedua, ketidakmerataan penyediaan dan kebutuhan kesehatan. Ketiga, terbatasnya sumber daya sistem kesehatan publik. Terakhir, terbatasnya jumlah pasien yang mendapat pengobatan diabetes.
"Masyarakat harus paham gejalanya. Di Indonesia persoalannya adalah diagnosa, masih banyak potensi diabetes tapi tidak sadar bahwa mereka mengidapnya," kata Niels di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa 3 September 2013.
Ia menyebut..
<!--more-->
Ia menyebut, Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara tetangga soal penyediaan anggaran untuk mengatasi masalah diabetes. Infrastruktur yang tidak merata menyebabkan lokasi layanan kesehatan bagi penderita diabetes menjadi tidak terjangkau dan seringkali biaya ke lokasi layanan kesehatan lebih mahal daripada biaya pengobatannya.
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia Sidharta Soegondo mengatakan, hampir 75 persen penderita diabetes tidak terdeteksi mengidap karena kurangnya pengetahuan tentang pengecekan penyakit. Padahal diagnosa awal bisa memudahkan cara pengobatan yang tepat.
"Pada Riskestas 2007, yang mengaku diabetes hanya 1,2 persen. Ternyata setelah dilakukan penelitian dan pengecekan ada 4,5 persen yang terdiagnosa diabetes melitus," kata Sidharta.
Laporan global NCD World Health Organization pada 2010 mengungkap, Diabetes Melitus menempati posisi ke enam penyakit tak menular penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes dan empat persen meninggal sebelum usia 70 tahun. Di Indonesia, pada 2030 diperkirakan ada 21,3 juta jiwa penderita Diabetes Melitus.
Direktur Jenderal...
<!--more-->
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengaku pelayanan DM sudah dilaksanakan di Puskesmas dengan pemberian obat sesuai kemampuan daerah. Para penyandang DM rujuk balik dari rumah sakit yang merupakan peserta Askes dapat diberi obat oral maupun suntikan selama 30 hari atau sesuai rekomendasi dokter.
Pengendalian DM oleh Kementerian Kesehatan salah satunya dengan monitoring dan deteksi dini resiko DM di 7.225 Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) penyakit tidak menular. "Masyarakat juga perlu menerapkan perilaku CERDIK, yaitu cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat, istirahat cukup, dan kelola stres," kata Tjandra.
Indonesia merupakan negara urutan ketujuh dengan prevalensi diabetes tertinggi, di bawah Cina, India, Amerika serikat, Brasil, Rusia, dan Meksiko.
ROSALINA
Topik Terhangat
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Lurah Lenteng Agung
Berita Terkait
Menteri Linda Jamin Miss World Tak Berbikini
Kolom Cari Angin: Miss World
Target FPI: Paksa SBY Batalkan Miss World
Berita terkait
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT
2 hari lalu
Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.
Baca SelengkapnyaNetizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam
4 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar
7 hari lalu
KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.
Baca SelengkapnyaBantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker
10 hari lalu
Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.
Baca SelengkapnyaAlasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara
10 hari lalu
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.
Baca SelengkapnyaHipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik
20 hari lalu
Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.
Baca Selengkapnya3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes
37 hari lalu
Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?
Baca SelengkapnyaEdy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah
38 hari lalu
Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.
Baca SelengkapnyaGuru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies
57 hari lalu
Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.
Baca SelengkapnyaPeringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?
31 Januari 2024
Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.
Baca Selengkapnya