Pekatnya polusi kendaraan bermotor hingga menyelimuti sejumlah Gedung-gedung perkantoran dan rumah penduduk yang menyebabkan pencemaran udara di Jakarta, Kamis, 19 Juli 2012. Tingginya tingkat pencemaran udara yang disebabkan meningkatnya jumlah populasi kendaraan bermotor yang menjadikan ancaman bagi warga Jakarta rentan terkena berbagai penyakit, seperti paru-paru, kanker, dan penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta--Banyak yang bertanya-tanya apa sebenarnya yang menjadi penyebab penyakit yang banyak menjangkiti wanita usia produktif ini. Berdasar hasil penilitian, diketahui bahwa polusi menjadi salah satu penyebab endometriosis.
"Hasil penelitian di Belgia menyebut pencemaran lingkungan jadi salah satu penyebab berkembangnya penyakit ini," kata Dr. Andon Hestiantoro SPOG dalam paparannya, Kamis, 19 September 2013.
Polusi yang dimaksud bisa merupakan polusi kendaraan bermotor maupun pembakaran limbah plastik, karena polusi tersebut biasanya mengandung timbal yang berbahaya bagi tubuh. Wanita yang sering terpapar polusi ini memiliki resiko lebih tinggi terjangkit endometriosis, misalnya para Polisi Wanita yang bertugas di jalan raya bisa dipastikan terancam penyakit ini.
Sebenarnya faktor timbulnya endometriosis sendiri hingga saat ini masih multifaktoral. Selain faktor polusi, faktor gaya hidup juga bisa menjadi pemicu endometriosis. Terutama bagi wanita yang hobi memakan junk food dan malas berolahraga. "Konsumsi kalori diperhatikan, kalau bisa BMI dijaga di kisaran 20 -25 untuk hindari endomestriosis," katanya.
Mendeteksi penyakit ini memang tidak mudah, karena endometriosis tidak dapat terdeteksi oleh Ultrasonologi atau USG seperti layaknya kista. Karena tidak terdeteksi, perempuan yang mengalami penyakit ini jika ke dokter biasanya disarankan untuk menunggu sampai menikah. "Biasanya dokter bilang gitu ini kalau nikah hilang sakitnya,padahal itu ciri endometriosis dan harus segera ditanggulangi," kata Andon.
Ia menyarankan pada para wanita yang mengalami nyeri haid berkelanjutan dan memiliki siklus menstruasi tidak normal untuk segera periksa ke dokter agar endometriosis bisa ditangani sejak dini.
Untuk pemeriksaannya, pasien bisa meminta uji laboratorium dengan mengambil sampel darah melalui tes CA 125. "Dari situ nanti bisa ketahuan hasilnya terkena endometriosis atau tidak dan lanjut ke terapi pengobatan yang sesuai tahap perkembangan penyakit itu sendiri."
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
6 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.