Polusi Bisa Picu Endometriosis Pada Perempuan

Reporter

Jumat, 20 September 2013 03:42 WIB

Pekatnya polusi kendaraan bermotor hingga menyelimuti sejumlah Gedung-gedung perkantoran dan rumah penduduk yang menyebabkan pencemaran udara di Jakarta, Kamis, 19 Juli 2012. Tingginya tingkat pencemaran udara yang disebabkan meningkatnya jumlah populasi kendaraan bermotor yang menjadikan ancaman bagi warga Jakarta rentan terkena berbagai penyakit, seperti paru-paru, kanker, dan penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta--Banyak yang bertanya-tanya apa sebenarnya yang menjadi penyebab penyakit yang banyak menjangkiti wanita usia produktif ini. Berdasar hasil penilitian, diketahui bahwa polusi menjadi salah satu penyebab endometriosis.

"Hasil penelitian di Belgia menyebut pencemaran lingkungan jadi salah satu penyebab berkembangnya penyakit ini," kata Dr. Andon Hestiantoro SPOG dalam paparannya, Kamis, 19 September 2013.

Polusi yang dimaksud bisa merupakan polusi kendaraan bermotor maupun pembakaran limbah plastik, karena polusi tersebut biasanya mengandung timbal yang berbahaya bagi tubuh. Wanita yang sering terpapar polusi ini memiliki resiko lebih tinggi terjangkit endometriosis, misalnya para Polisi Wanita yang bertugas di jalan raya bisa dipastikan terancam penyakit ini.

Sebenarnya faktor timbulnya endometriosis sendiri hingga saat ini masih multifaktoral. Selain faktor polusi, faktor gaya hidup juga bisa menjadi pemicu endometriosis. Terutama bagi wanita yang hobi memakan junk food dan malas berolahraga. "Konsumsi kalori diperhatikan, kalau bisa BMI dijaga di kisaran 20 -25 untuk hindari endomestriosis," katanya.

Mendeteksi penyakit ini memang tidak mudah, karena endometriosis tidak dapat terdeteksi oleh Ultrasonologi atau USG seperti layaknya kista. Karena tidak terdeteksi, perempuan yang mengalami penyakit ini jika ke dokter biasanya disarankan untuk menunggu sampai menikah. "Biasanya dokter bilang gitu ini kalau nikah hilang sakitnya,padahal itu ciri endometriosis dan harus segera ditanggulangi," kata Andon.

Ia menyarankan pada para wanita yang mengalami nyeri haid berkelanjutan dan memiliki siklus menstruasi tidak normal untuk segera periksa ke dokter agar endometriosis bisa ditangani sejak dini.

Untuk pemeriksaannya, pasien bisa meminta uji laboratorium dengan mengambil sampel darah melalui tes CA 125. "Dari situ nanti bisa ketahuan hasilnya terkena endometriosis atau tidak dan lanjut ke terapi pengobatan yang sesuai tahap perkembangan penyakit itu sendiri."

GUSTIDHA BUDIARTIE

Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Miss World


Berita lain:

Ketika Kontestan Miss World Tak Berbahasa Inggris

Obabiyi Aisha Pemenang World Muslimah 2013

Desainer Indonesia di Ajang World Muslimah 2013

Hanya 4 Persen Wanita Indonesia Merasa Cantik

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

7 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

14 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

15 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

22 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya