Angelina Jolie menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri G* di London, 11 April 2013. Jolie lakukan operasi pengangkatan payudara karena ia memiliki mutasi gen yang sangat beresiko menyebabkan kanker. REUTERS/Toby Melville
TEMPO.CO, London -Lembaga amal untuk kanker payudara melaporkan adanya lonjakan empat kali lipat pada wanita yang bertanya tentang pengangkatan payudara (mastektomi). Ini terjadi sejak aktris Hollywood Angelina Jolie mengumumkan menjalani operasi mastektomi untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara.
Angka dari Cancer Research, Inggris, menunjukkan jumlah panggilan ke saluran telepon untuk meminta informasi soal mastektomi telah meningkat empat kali lipat. Selain itu, terjadi juga kenaikan serupa dalam kunjungan ke situs web. Peningkatan jumlah panggilan itu dikompilasi Cancer Research dari 13 panggilan pada April hingga 88 panggilan pada Mei.
Sementara dari data kunjungan ke situs, terdapat total 15.920 orang yang berkunjung ke situs Cancer Research yang berisi tentang kanker payudara di saat Jolie mengumumkan melakukan mastektomi, yaitu 14 Mei. Padahal sehari sebelumnya, jumlah pengunjung ke halaman situs tersebut hanya 4.796 orang, dan sebulan sebelumnya cuma 3.659 orang.
"Kita kini tahu tentang gen (penyebab kanker payudara) tersebut, kita tahu bagaimana melakukan tes kanker payudara dan kita bisa memberikan perempuan opsi apa yang harus dilakukan. Dalam beberapa kasus, perempuan akan memutuskan melakukan operasi dan itu akan menurunkan risiko dalam jumlah yang signifikan," kata Kat Arney, dari Cancer Research, seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis, 25 September 2013.
Angelina Jolie mengungkapkan dirinya telah melakukan operasi mastektomi ganda pada Mei lalu. Ini dilakukan setelah dia mengetahui dirinya membawa gen BRCA1 (gen penyebab kanker payudara). Gen ini membuat dia berpeluang 87 persen terkena kanker tersebut. Diketahui, kurang dari satu persen perempuan membawa gen BRCA1 atau BRCA2.
Gen-gen tersebut meningkatkan risiko perempuan terkena kanker payudara antara 40-90 persen. Gen ini juga terkait dengan risiko kanker ovarium. Perempuan dengan riwayat keluarga kanker payudara disarankan untuk melakukan screening genetik yang dilakukan melalui tes darah.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
6 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.