TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat fashion Amelia Masniari mengatakan tas Birkin keluaran Hermes yang salah satunya dimiliki Gubernur Atut Chosiyah merupakan tas yang paling diinginkan oleh banyak wanita. “Dari sosialita, pejabat, hingga selebriti,” kata dia.
"Khusus di Indonesia," ujarnya lagi, "Sampai-sampai ada yang memaksakan diri untuk memiliki Hermes dengan berbagai cara. Dari yang halal hingga menipu.”
Amelia mengatakan, penyebabnya adalah karena tas Hermes dianggap sebagai simbol status sosial seseorang (baca pula: Miliki Hermes, Atut Sejajar Victoria?). “Misalnya agar mereka diterima di setiap lingkungan sosialita,” kata wanita yang dikenal dengan sebutan Miss Jinjing ini kemarin.
Itu bisa terjadi karena di Indonesia banyak orang yang tiba-tiba menjadi kaya. Mereka ini membutuhkan benda-benda yang bisa membuat mereka eksis di lingkungannya, selain untuk menunjukkan satus sosialnya.
Di luar negeri, budaya Hermes berbeda dengan Indonesia. Miss Jinjing ini menegaskan, orang yang tak sangat kaya pasti tidak akan memaksakan diri untuk membeli tas branded yang sangat mahal. "Mereka enggak merasa perlu juga menunjukkan jati dirinya dengan suatu brand karena mereka memiliki prestasi,” ujarnya.