Menurut Heriyanto, Kepala Bagian Humas dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi, membenarkan bahwa nama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Chasan di paspor tanpa memakai nama Ratu dan identitas kebangsawanan Banten. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Atut Chosiyah disebut-sebut menjadi pembicaraan di kalangan sosialita Ibu Kota. Ia disebut-sebut bukan orang asing di antara warga "kelas atas" ini.
Penasihat fashion Amelia Masniari mengatakan, sebelum Gubernur Banten itu ramai diberitakan terkait kasus adiknya, Chaeri Wardana, Atut sering muncul dalam pesta kelas atas yang dihadiri kaum sosialita Ibu Kota. "Kedatangan Atut di pesta-pesta selalu menarik perhatian karena penampilannya paling bersinar," ujar Miss Jinjing ini tadi malam, Jumat, 8 November 2013.
Amel menuturkan, dalam acara-acara yang dihadiri para sosialita, Atut tak pernah luput dari jepretan kamera juru gambar majalah gaya hidup dan mode. "Siapa yang tidak terkesan? Pada suatu kesempatan, dia (Atut) datang dengan memakai jam Bvlgari bertakhtakan berlian yang harganya bisa mencapai miliaran rupiah," kata dia.
Sapaan Atut di kalangan sosialita, ujar penulis buku Miss Jinjing: Belanja Sampai Mati di China itu, adalah Miss Atut. "Sapaan ini serasi dengan penampilannya yang, biarpun bling-bling, tapi berkelas."
Amel mengatakan, Miss Atut belakangan jarang terdengar menghadiri pesta para sosialita. Itu terjadi jauh-jauh hari sebelum kasus Wawan ramai diberitakan media massa. "Sejak sekitar enam bulan ke belakang," katanya.
Tempo belum menemukan foto-foto seperti yang diceritakan Amel. Hampir di semua foto Atut tampak sederhana, kecuali saat ia diperiksa KPK (Lihat foto: Gaya Modis Atut di KPK). Namun, catatan perjalanan Ratu Atut menunjukkan ia bepergian ke luar negeri hampir setiap bulan. Ia bahkan rutin melewatkan akhir pekan di Singapura. Menjelang Tahun Baru 2009 dan 2010, ia juga dideteksi terbang ke Taiwan.
