Makin Banyak Warga Australia yang Anti-Gluten  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 14 November 2013 11:16 WIB

Ilustrasi Kue Cokelat. AP/Matthew Mead

TEMPO.CO, Canberra - Anti-gluten, yang menjadi salah satu tren diet terbesar di dunia Barat, kini melanda Australia. Menurut situs News.com.au, 14 November 2013, kini makin banyak warga Australia yang bercerai dengan gluten. Walhasil, di banyak toko roti label non-gluten terpampang di sana-sini.

Ahli diet Sue Shepherd mengatakan sekitar satu juta warga Australia saat ini menganut diet gluten secara terbatas. Selain alasan medis --untuk menghindari penyakit celiac--, banyak yang menghindari gluten meski tak punya alasan medis. Sebagian lagi karena memang mengalami intoleransi gandum.

Sebuah studi nasional pada 2011 tentang konsumsi makanan berbasis gandum menunjukkan bahwa satu dari lima wanita membatasi gandum dalam diet mereka dengan sepertiganya didiagnosis mengalami intoleransi gandum. Intoleransi ini umumnya dialami kaum wanita. Mereka kemudian memilih produk bebas gluten yang harganya sedikit lebih mahal.

Gluten adalah gabungan protein yang ditemukan dalam makanan yang terbuat dari gandum dan beberapa biji-bijian lain seperti jelai dan gandum hitam. Gluten memberikan elastisitas adonan dan dapat memainkan peran dalam tekstur kenyal roti.

Gerakan bebas gluten Australia tampaknya didorong oleh praktisi kesehatan alami, blogger, penulis, dan selebriti. Victoria Beckham, Gwyneth Paltrow, dan Miley Cyrus, misalnya, adalah para penganut gaya hidup sehat bebas gluten. Lady Gaga dan Paltrow bahkan beberapa kali menyatakan diet bebas gluten dapat meminimalisasi kelelahan, kembung, hingga jerawat dan kerontokan rambut.

Industri makanan bebas gluten Australia ditaksir mengalami kenaikan hingga US$ 105 juta pada 2015, berdasarkan analisis lembaga analisa konsumen Datamonitor.

Namun, para ahli diet mengingatkan keberadaaan lemak yang tinggi dalam makanan bebas gluten. Ketika produsen menciptakan produk bebas gluten, tulis media ini, mereka menghilangkan protein gandum dari makanan dengan menukar tepung terigu dengan tepung lain seperti almond, beras, jagung, atau bahkan kacang. Namun, ketiadaan gluten menyulitkan roti dan produk olahan lainnya untuk mempertahankan bentuk dan kelembutan mereka saat dimasak.

"Orang keliru jika memilih diet anti-gluten untuk memangkas lemak dari makanan karena bebas gluten bukan berarti rendah lemak," kata ahli nutrisi Zoe Bingley-Pullin. "Untuk mengganti gluten, mereka memakai atau menambahkan lebih banyak lemak untuk memperkaya rasa."

Untuk mengatasi hal ini, zat aditif (seperti xanthum gum dan hydroxypropyl methylcellulose) atau pati jagung digunakan. Gula dan lemak juga ditambahkan untuk membuat makanan lebih lezat.




NEWS.COM.AU | TRIP B

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

28 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya