Waria Wafat Masih Menimbulkan Debat  

Reporter

Sabtu, 23 November 2013 15:28 WIB

Chenny Han, penata rias terkenal, di butiknya di kawasan Kebon Kacang, Jakarta, (22/11). Chenny merupakan salah satu waria di Indonesia yang berhasil dengan segudang prestasi. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya perdebatan dan perlakuan yang diskriminatif yang harus dihadapi kaum waria semasa hidup. Dalam keadaan meninggal atau wafat pun, kaum waria ini mendapat perdebatan akan dimakamkan di mana?

"Sedih dengan kehidupan kami. Ketika hidup kami dibenci, dicaci, bahkan sampai harus diuber-uber saat razia petugas Satpol PP ketika beberapa waria yang nyebong alias menjadi pekerja seks (PSK) di pinggir jalan dengan alasan mengganggu ketertiban umum. Yang menyedihkan, kami masih saja didebat saat jasad ini sudah terbujur kaku," suara sedih itu keluar dari bibir Yulianus Rettoblaut yang biasa disapa Mami Yulie.

Waria yang menjadi Ketua Forum Komunikasi Waria se-Indonesia, konsultan hukum, dan aktivis hak asasi manusia ini harus menghadapi kenyataan pahit saat harus mengurus kaumnya yang meninggal dunia.

"Secara umum, mereka (waria) tidak memiliki identitas, apalagi rata-rata sudah dibuang oleh keluarganya. Jadi, begitu mathe (mati, wafat), selalu muncul persoalan baru. Saat dibawa rumah sakit pun dipermasalahkan mau diperiksanya di bagian pria atau wanita. Pokoknya mengenaskan," kata waria kelahiran 30 April 1961 ini.

Mami Yulie yang bertandang ke kantor Tempo pada Selasa, 19 November 2013, ini menuturkan, "Kalau waria yang mathe itu masih anggota kami, pasti saya akan membantu mengurusnya. Yang menyedihkan kalau tidak dikenal dan tidak beridentitas, ya, dibuat simpel saja oleh Dinas Sosial dikumpulkan menjadi satu bersama mayat yang tidak dikenal, lalu dilakukan penguburan massal," kata dia.

Lain lagi dengan penuturan Chenny Han. Dalam perbincangan dengan Tempo di butiknya di kawasan Kebon kacang, Jakarta Pusat, pada Jumat, 22 November 2013, perancang dan penata rias ternama ini mengatakan, "Perdebatan selalu terjadi pada waria yang mati alias wafat. Tapi, dari pengalaman beberapa waria yang saya kenal baik semasa hidupnya, saya selalu membantu ketika mereka wafat. Biasanya, saya selalu menyesuaikan dengan agama mereka dan permintaan atau keinginan mereka mau dimakamkan seperti apa."

Mantan Ratu Waria Sejagad tahun 1992 di Amerika Serikat ini menjelaskan, ada beberapa teman waria yang meninggal dan ingin dimakamkan seperti laiknya dia hidup menjadi waria. "Jadi dimakamkan secara wanita. Namun ada juga yang dimakamkan karena permintaannya seperti saat dilahirkan menjadi pria, ya, pemakaman sebagaimana laiknya pria."

Belum lama ini, Chenny mengurus pemakaman rekan warianya yang meninggal dunia karena kanker. Namanya Mami Windy, salah satu personel zaman Fantasi Doll yang berjaya pada awal tahun 70 dan 90-an. Diakui perancang busana artis Agnes Monica dan Vicky Shu ini, awalnya sempat terjadi perdebatan sengit saat mayat Mami Windy yang aktif di Yayayan Srikandi--yayasan yang peduli kesehatan dan kehidupan kaum waria, lansia, dan tak mampu--itu akan ditebus dari rumah sakit.

"Tapi saya bicara dan yakinkan pihak rumah sakit kalau saya dan beberapa teman waria lain adalah sahabat Windy, keluarga terdekat yang mendiang punya semasa hidup. Akhirnya, pihak rumah sakit memperbolehkan Windy kami urus di rumah duka dan kami dandani secantik mungkin sesuai pesannya sebelum wafat," dia menjelaskan.

Chenny dengan mimik sedih menuturkan, kehidupan getir kaum waria tak hanya semasa hidup, bahkan menjelang ajal, apabila si waria tidak memiliki siapa-siapa semasa hidupnya. "Mereka dimakamkan secara massal. Ngenes dan memang menyedihkan," ujarnya.

HADRIANI P

Topik Terhangat
Penyadapan Australia | Vonis Baru Angelina | Adiguna Sutowo | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi

Berita Lain
Mami Yulie: Jangan Lihat Kelaminku!
Mami Yulie: Kami Butuh Pengakuan
Sekilas tentang Waria













Advertising
Advertising

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

3 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

Duel tim bulu tangkis putri Indonesia vs Cina di final Piala Uber 2024 dijadwalkan mulai 08.30 WIB, sedangkan final Piala Thomas 2024 mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

12 menit lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 menit lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

17 menit lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

25 menit lalu

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

Poco F6 muncul di sertifikasi dengan nomor model "24069PC12G".

Baca Selengkapnya

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

26 menit lalu

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

Vivo Y38 5G memiliki chipset Snapdragon 4 Gen 2 dan RAM LPDDR4x 8 GB dengan penyimpanan internal UFS 2.2 256 GB.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

26 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

29 menit lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

35 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

40 menit lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya