TEMPO.CO, London - Dua lembaga kesehatan di Inggris, yakni Public Health England and Royal College of General Practitioners, membuat riset ketergantungan antibiotik. Mereka bertanya kepada sejumlah besar penderita flu.
Hasilnya, 40 persen responden menunjukkan kalau mereka berpikir bahwa antibiotik bisa membantu jika lendir yang keluar dari hidung mereka berwarna hijau. Sementara sebagian yang lain berpikir bahwa antibiotik bisa menghilangkan warna tersebut.
“Ini adalah mitos yang berlaku umum menggunakan antibiotik agar sembuh,” ujar Cliodna McNulty dari Public Health England baru-baru ini .
McNulty menjelaskan,sebagian besar infeksi yang ditimbulkan dan gejala penyakit tersebut akibat virus. Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya meskipun pasien merasa menderita beberapa minggu.
Ia menambahkan, saat ini resistensi antibiotik meningkat. Karena itu, dia menyarankan untuk tidak terlalu bergantung pada antibiotik. “Setiap orang bisa membantu dengan tidak menggunakan antibiotik untuk pengobatan atau infeksi yang tidak kompleks,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Maureen Baker, Ketua Royal College of General Practitioners. Menurut dia, mengkonsumsi antibiotik mempengaruhi triliunan bakteri yang secara alami hidup di dalam tubuh manusia dan bisa menyebabkan resistensi. “Penggunaan antibiotik secara berlebihan adalah masalah serius kesehatan publik,” ujarnya.
Baker mengatakan infeksi yang beradaptasi dengan antibiotik digunakan untuk membunuh virus. Namun antibiotik juga bisa menyebabkan pengobatan menjadi tidak efektif. “Sangat penting agar setiap orang menggunakannya secara benar,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa warna hijau dari lendir dan ingus adalah hasil dari protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk berperang melawan infeksi.
BBC | ARBA'IYAH SATRIANI
Terpopuler
SBY Pernah Diperingatkan Waspadai Yusril
Ini Tingkah Jokowi Diteriakin, 'Nyapres Pak!'
Farhat: Menabrak, Dosa AQJ Tak Akan Habis
Survei: Tokoh Islam Tak Mampu Saingi Jokowi
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
22 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya