Tidur Larut Turunkan Prestasi Sekolah  

Reporter

Sabtu, 30 November 2013 04:27 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, New York - Sebuah penelitian terbaru di Amerika mengungkapkan, bahwa 25 persen remaja di negeri itu baru pergi tidur pada pukul 23.30 malam waktu setempat. Mereka cenderung mempunyai prestasi akademik yang buruk, mengalami masalah emosi yang lebih besar dan lebih stres dibandingkan remaja lain yang pergi tidur lebih awal.

"Jika pola tidur remaja bertentangan dengan ritme sirkadian alami, dampaknya terlihat pada fungsi kognitif dan regulasi emosional dan konsekuensi potensi kesehatan mereka," ujar Dr. Judith Owens, direktur dari Sleep Medicine di Children's National Medical Center di Washington DC yang tidak terlibat dalam penelitian ini, seperti dikutip Reuters edisi 28 November 2013.

Berdasarkan survei terhadap remaja di seluruh Amerika pada 1990-an dan kelanjutan survei tersebut pada mereka yang mulai dewasa, para peneliti di University of California, Berkeley, menganalisis penyebab remaja semakin sedikit waktu tidurnya dan efek jangka panjang yang mungkin terjadi.

Menurut laporan yang dimuat di Journal of Adolescent Health, diperkirakan antara 45 persen dan 85 persen dari anak-anak yang duduk di kelas enam hingga 12, tidur kurang dari waktu yang direkomendasikan untuk mereka, yakni sembilan jam setiap malam. Hampir separuh dari remaja tersebut, yakni 44 persen, mengaku kesulitan untuk tetap terjaga selama jam sekolah, ungkap para penulis hasil riset.

Dalam riset ini, Lauren Asarnow dan rekan-rekannya menggunakan data dari National Longitudinal Study of Adolescent Health, sebuah data jangka panjang berkelanjutan yang dimandatkan oleh Kongres Amerika. Langkah ini dimulai dengan mewawancarai remaja di kelas tujuh hingga 12 di seluruh Amerika pada periode sekolah 1994-1995. Ada empat wawancara lanjutan setelah itu.

"Temuan ini menggarisbawahi pentingnya strategi intervensi yang menargetkan waktu tidur dalam upaya menurunkan ketidakseimbangan fungsional, meningkatkan kemampuan akademik dan menurunkan level emosi," kata para peneliti.

Waktu pergi tidur sama pentingnya dengan jumlah waktu tidur bagi para remaja karena seperti yang lainnya, hal ini ada kaitannya dengan ritme sirkadian alami. "Remaja tidak bisa benar-benar tidur sebelum jam 11 malam dan secara biologis terprogram untuk bangun sekitar pukul delapan pagi," ujar Owens yang merupakan profesor pediatrik di George Washington University School of Medicine and Health Sciences. Ia mengatakan bahwa remaja umumnya membutuhkan waktu tidur sembilan jam untuk bisa tampil secara optimal.

REUTERS I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:

Anak Bisa Mulai Yoga Sejak Bayi

Zat Sisa Kolesterol Jadi Penyebab Kanker Payudara

Mengunyah Makanan Lebih Lama Bikin Langsing

Belajar Hal Baru Bantu Jaga Kesehatan Otak Lansia

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya