Sejumlah pejabat Eselon II ESDM membaca sumpah bersama saat pelantikan pejabat stuktural eselon II di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta, (10/7). ANTARA/Reno Esnir
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pejabat perempuan yang duduk di pemerintahan meningkat pada 2013. Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amelia Sari Gumelar, peningkatan jumlah pejabat perempuan terjadi pada bidang eksekutif. Dari 9 persen pada tahun 2009 menjadi 16 persen pada tahun 2013.
"Peningkatan ini terjadi pada tataran pejabat eselon satu," kata Linda dalam acara menyambut peringatan hari ibu, di kediaman BRA Moeryati Soedibyo, Jumat, 13 Desember 2013. Meski begitu, Linda menilai jumlah perempuan yang memegang jabatan di bidang yudikatif masih kurang. "Seperti jaksa dan hakim yang perempuan jumlahnya masih kurang," katanya.
Linda menyatakan, jumlah perempuan yang duduk di bangku legislatif terus bertambah seiring dengan kesadaran perempuan Indonesia terhadap hak politiknya. Pada pemilu legislatif tahun 2004, jumlah perempuan yang duduk di kursi DPR hanya 11 persen. Kemudian mengalami peningkatan signifikan di tahun 2009 menjadi 18 persen. (Baca: Dahlan Angkat Perempuan Muda Jadi Dirut BUMN)
"Karena itu, kami terus mendorong peningkatan jumlah perempuan yang duduk di bangku legislatif," kata Linda. Namun, Linda menegaskan, peningkatan jumlah ini harus diiringi peningkatan kemampuan yang lebih baik dari caleg perempuan, terutama dalam memberikan kontribusi bagi konstituennya. "Jangan sampai mereka melepas konstituennya," kata Linda.
Linda pun mengingatkan kembali agar perempuan menggunakan hak politiknya dalam Pemilu 2014, terutama untuk memperjuangkan hak anak dan perempuan. Terutama tokoh-tokoh perempuan yang berpengaruh. "Jangan golput," ujar Linda.