Sampai Kapan Fenomena Cabe-cabean Bertahan?

Reporter

Selasa, 7 Januari 2014 14:09 WIB

Foto ilustrasi. DOK: StockXpert

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena cabe-cabean semakin menjamur saat ini. Namun, sebenarnya ini bukanlah kali pertama remaja menjadi pelaku kenakalan. Psikolog Tika Bisono menilai fenomena seperti ini akan terus ada selama remaja ada.

"Selama pelakunya (remaja) masih ada, fenomena semacam ini akan terus ada. Masih mungkin muncul modus atau tren lain yang menghampiri dunia remaja. Bahkan, mungkin saja lebih parah dan dengan sebutan-sebutan lain," kata Tika.

Selain itu, Tika menganggap adanya fenomena ini membuktikan bahwa nilai moral sudah mulai menurun. "Kalau sesuatu yang buruk menjadi lazim seperti ini, bahkan jadi candaan, sebenarnya sistem nilai masyarakat semakin merosot. Akibatnya fenomena ini akan terus ada dan dianggap biasa," kata Tika.

Tika menjelaskan, hal-hal negatif yang kuat akan jadi stimulus bagi perkembangan remaja. Hal ini juga bisa berkembang dengan pesat jika tak ada pencegahan atau perhatian dari orang tua, pihak sekolah, atau masyarakat yang seharusnya peduli pada masalah remaja seperti fenomena cabe-cabean ini.

RINDU P HESTYA

Berita Lain:


Kenapa Makin Tua Jadi Makin Gemuk?
Berhenti Merokok Kurangi Risiko Katarak
Hipnotis Bukan Sekadar untuk Hiburan
Hipnotis Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah
Psikolog: Remaja Cabe-cabean Perilaku Alami

Berita terkait

Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

7 September 2020

Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

Fase remaja merupakan kesempatan kedua untuk memperbaiki kualitas generasi mendatang, setelah tahap balita.

Baca Selengkapnya

Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

13 Februari 2019

Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

Remaja di Yogyakarta ternyata banyak yang melakukan diDet. Makanan yang tidak mengandung gizi seimbang bisa berakibat stunting.

Baca Selengkapnya

Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

25 Januari 2019

Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

Sebagian besar kematian pada remaja karena penyebab yang dapat dicegah, misalnya kecelakaan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

20 Desember 2018

Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

Masa remaja adalah masa di mana perilaku kaum remaja ingin mencoba hal-hal baru. Ini tanda perubahan seks primer dan sekunder remaja.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

10 Oktober 2018

Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

Hari ini dunia memperingati World Mental Health Day atau hari kesehatan jiwa sedunia. Intip salah satu faktor kesehatan jiwa remaja.

Baca Selengkapnya

19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

28 September 2018

19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

Secara global , 19 persen remaja di negara berkembang mengalami kehamilan sebelum usia 18 tahun. Banyak penyakit seksual yang menghantui remaja.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

17 September 2018

Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

Diet banyak dilakukan remaja. Diet membuat para remaja tidak mau mengkonsumsi makanan lebih bergizi.

Baca Selengkapnya

Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

15 Mei 2018

Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

Australia dan Indonesia memiliki masalah yang sama dalam hal gizi buruk. Apa saja persamaan masalah gizi itu?

Baca Selengkapnya

Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

19 Februari 2018

Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

Remaja adalah makhluk yang emosional. Perkembangan otak bagian depan yang belum sempurna menjadi salah satu penyebab emosi anak remaja belum stabil.

Baca Selengkapnya

Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

28 Januari 2018

Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

Media sosial dan tren menciptakan tekanan dan standar bagi remaja yang mengakibatkan krisis percaya diri.

Baca Selengkapnya