TEMPO.CO, New York - Orangtua yang mempunyai anak-anak kelebihan berat badan atau obesitas, seringkali berpikir bahwa anak mereka lebih langsing dibandingkan yang sebenarnya. Demikian diungkapkan hasil kajian beberapa penelitian terdahulu. Dalam 69 kasus yang melibatkan lebih dari 15 ribu anak-anak, para ilmuwan menemukan banyak orangtua dengan anak yang kelebihan berat badan, berpikir bahwa anak mereka hanya sedikit kelebihan berat badan. Orangtua lainnya yang mempunyai anak obesitas, berpikir bahwa anak mereka normal.
"Kami tahu bahwa orangtua memegang peranan penting dalam mencegah obesitas pada anak-anak, dan intervensi yang paling sukses adalah yang melibatkan orangtua," ujar Alyssa Lundahl yang mengetuai penelitian ini. Namun, sambung ilmuwan dari University of Nebraska-Lincoln itu, jika para orangtua tak mengetahui bahwa anak mereka kelebihan berat badan atau tidak peduli, maka mereka tak akan melakukan tindakan pencegahan tersebut.
"Penelitian sebelumnya menemukan bahwa ketika persepsi orangtua diperbaiki, mereka mulai melakukan aksi dan mendorong anak-anak mereka untuk menjadi lebih aktif dan kemungkinan mematikan televisi mereka dan bermain di luar rumah," ujar Lundahl seperti dikutip Reuters edisi 4 Februari 2014.
Studi ini melibatkan anak-anak berusia dua tahun hingga remaja. Dalam setiap kasus, para ilmuwan meminta orangtua mengukur anak mereka menggunakan gambar, skala rating atau cara teknis lain. Kemudian mereka mengukur anak-anak tersebut untuk mengetahui yang sebenarnya. Hasilnya, lebih dari separuh yaitu 51 persen orangtua yang anaknya kelebihan berat badan menilai kalau anak mereka normal atau di bawah normal berat badannya atau hanya sedikit kelebihan berat badan.
Sangat mungkin para orangtua dalam studi tersebut ingin menghindari pelabelan atau stigmatisasi anak-anak mereka, ujar Lundahl dan rekan-rekannya. Kemungkinan lain, sambung dia, pemahaman mereka mengenai anak obesitas mengalami distorsi berdasarkan laporan media pada obesitas anak. Para ilmuwan melakukan analisis yang sama untuk melihat 52 studi mengenai sekitar 65 ribu anak berberat badan normal. Mereka menemukan bahwa 14 persen dari para orangtua juga menganggap remeh berat badan anak-anak mereka, dan berpikir bahwa anak mereka tidak kelebihan berat badan.
Menurut Lundahl, dalam riset yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics, orangtua bisa meminta dokter anak mereka untuk mengecek berat tubuh anak tersebut. Namun, menurut Dr. Raquel Hernandez dari All Childrens Hospital di St. Petersburg, Florida, dan Johns Hopkins University School of Medicine, percakapan mengenai berat tubuh memang tak mudah baik bagi orangtua maupun para dokter itu sendiri.
"Orangtua harus lebih open-minded untuk memperbincangkan perasaan mereka atas berat tubuh anak mereka," kata Hernandez yang tidak terlibat dalam riset ini.
Untuk memotivasi para orangtua agar bisa terbuka, sambung Hernandez, perlu dijelaskan mengenai dampak dari obesitas pada anak-anak muda. Pasalnya, anak-anak yang mengalami obesitas akan cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang obesitas jika para orangtua tidak mengubah kebiasaan mereka.
REUTERS I ARBA'IYAH SATRIANI
Berita terpopuler
Tidur Lelap Baik buat Prostat
Studi: Kafein Bisa Mempertajam Daya Ingat
Banjir Melanda, Ini Penyakit yang Harus Diwaspadai
1 Dari 3 Orang Tidak Mampu Beli Makanan Sehat
Berita terkait
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita
6 November 2022
Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?
Baca Selengkapnya8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi
3 April 2019
Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi
4 Februari 2019
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim
Baca SelengkapnyaKembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis
24 Januari 2019
Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter
15 November 2018
Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.
Baca SelengkapnyaAnak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik
11 November 2018
Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.
Baca SelengkapnyaTanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya
6 November 2018
Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi
Baca SelengkapnyaIbu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya
1 November 2018
Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya
19 Oktober 2018
Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.
Baca SelengkapnyaBayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah
17 Oktober 2018
Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.
Baca Selengkapnya