Rekayasa Sel T Dapat Sembuhkan Pasien Kanker  

Reporter

Kamis, 20 Februari 2014 20:09 WIB

sterileeye.com

TEMPO.CO, New York - Penelitian di Memorial Sloan Kattering Cancer Center menunjukkan rekayasa genetik yang diterapkan pada sel T tubuh manusia dapat memaksimalkan penyembuhan kanker darah melalui proses kemoterapi. (Baca : Rokok Perburuk Risiko Kanker Payudara 60%)

Penelitian rekayasa genetika sel T dilakukan terhadap 16 pasien kanker darah akut yang lebih banyak bergolongan darah B. Pasien-pasien ini memiliki sesuatu yang disebut Acute Lymphoblastic Leuemia (ALL). Pada pasien yang memiliki ALL, sel T tak lagi sensitif dalam menerima kemoterapi. Akibatnya, terapi yang dilakukan pada kanker menjadi tidak maksimal.

Hasil penelitian menunjukkan, 14 dari 16 pasien kanker darah mengalami peningkatan kesehatan. Secara otomatis, mereka mengalami perpanjangan masa hidup (remisi). Pasien memperoleh remisi setelah sel T mereka direkayasa, sehingga dokter yang mengobati dapat berfokus pada pemberantasan kanker. (Baca : Orangtua, Kunci Kesembuhan Anak Penderita Kanker).

Penelitian yang diterbitkan di Journal Science Translational Medicine ini melibatkan pasien kanker dengan umur rata-rata 50 tahun. Mereka adalah pasien yang divonis memiliki harapan hidup yang rendah atau pasien yang sudah tak lagi mampu menerima kemoterapi.

Perkiraan perpanjangan hidup yang paling lama dapat diterima pasien kanker setelah sel T mereka direkayasa adalah dua tahun. "Selain memperpajang harapan hidup, rekayasa sel T tetap membuat pasien kanker kuat dalam menjalani aktivitas sehari-hari," ujar Renier Brentjes, Direktur Terapeutik di Memorial Sloan Kettering Cancer Center.

Tanpa rekayasa genetik pada sel T, hanya ada 30 persen pasien kanker darah yang dapat merespons obat -obatan kemoterapi pada tubuh mereka. Proses rekayasa genetik ini dilakukan dengan cara menghilangkan sel T yang ada di dalam kanker pasien dan menggantinya dengan protein yang disebut CD19. Akibatnya, obat-obatan kemoterapi dapat menyerang dan membasmi kanker tersebut.

Bila tetap dibiarkan tumbuh, sel T memang dapat menghalau benda asing dalam tubuh sebagai bagian dari sistem imun. Sayangnya, sel ini tidak dapat menghalau pertumbuhan sel kanker yang sangat mengganggu sel lainnya.

"Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah mendidik ulang sel T di laboratorium dengan rekayasa genetika untuk menerima dan membunuh sel tumor," ujar Brentjes. Dalam 15 tahun kinerja teknologi, terapi ini dikenal sebagai Reseptor Antigen Tumor Target dengan Modifikasi Sel T.

FINANCIAL EXPRESS | CHETA NILAWATY




Populer Gaya :
IFW 2014, Kental dengan Sentuhan Ramah Lingkungan
Pasien Klaustrofobia Tak Lagi Perlu Takut Alat MRI
Tiga Menteri Buka Indonesia Fashion Week 2014

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

42 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya