Begini 9 Cara Si Kecil Belajar Disiplin

Reporter

Minggu, 23 Februari 2014 05:02 WIB

Ilustrasi hubungan ibu dan anak. TEMPO/Nickmatulhuda

TEMPO.CO , Jakarta: Anak-anak ibarat sebuah kertas putih yang masih polos dan belum banyak kesalahan pada setiap tindak tanduknya. Namun jangan anggap sepele soal kertas putih ini, apabila orang tua tidak memberikan atau mengajari catatan penting dalam kertas putih termasuk soal disiplin.

Psikolog keluarga Retno Pudjiati pada Tempo, Jumat 21 Februari 2014, memaparkan tentang tips supaya putra-putri Anda belajar disiplin sebagai berikut:

1. Aturan pemberian hadiah bila dia melakukan sesuatu yang baik
Namanya anak-anak pasti menyukai hadiah. Dan sebagai orang tua sering memberikan hadiah tanpa aturan yang jelas. Sebaiknya tanamkan sikap pemberian hadiah dan pujian hanya bisa dilakukan apabila si buah hati ini melakukan pekerjaan atau sesuatu yang baik. Misalnya sudah belajar matematikan mendapat nilai bagus untuk ulangan mata pelajaran ini. Atau bila si kecil tertib meletakan barang kesayangannya di tempat yang tepat. Membantu menyapu halaman, atau mengerjakan hal-hal yang ringan namun melatihnya untuk bersikap disiplin. Memberikan pujian dan hadiah untuk kebaikan yang dia lakukan lebih efektif untuk mendidiknya daripada menghukumnya saat dia salah.

2. Pahami soal aturan yang jelas yang sudah dibuat dan diterapkan
Dengan memberikan aturan yang jelas bagi si kecil, tentunya Anda bisa langsung memperingatkan apabila dia melakukan kesalahan. Beda halnya jika Anda tidak membuat peraturan tersebut, dan si anak tidak tahu tetapi sebagai orang tua sering egois dan ngotot demi menerapkan wewenang yang salah ini. Hal sepintas sepele ini secara tak langsung mengajari sebagai orang tuapun Anda tak menerapkan dan mengajari dengan baik soal disiplin.

3.Disarankan orang tua jangan egois
Keras hati orang tua atau bersikap egois sering terjadi ketika merasa kurang sabar untuk menerapkan dan mengajari si anak soal disiplin. Akibatnya orang tua sering marah dan kesal. Jangan turuti hal ini, sebaiknya tetap bersabar hati dan pelan-pelan mengajari buah hati tentang disiplin.

4.Jangan mengajak anak berdebat bila dia mengabaikan dan melanggar soal disiplin
Sekali lagi kesalahan orang tua karena merasa paling benar, ketika buah hatinya sudah diajari displin tapi dilanggar bahkan diabaikan. Hebohnya lagi si anak dipaksa untuk mengajukan alasan hingga berdebat panjang. Sikap ini justru akan memadamkan nilai disiplin yang pelan sudah mulai tertanam tapi langsung hilang dan si anak bisa merasa antipati dengan disiplin.

5.Tetap konsisten dengan peraturan yang Anda buat
Melihat putra-putri Anda senang, pastinya membuat orang tua bahagia. Namun, jangan sampai hal ini membuat peraturan yang Anda buat mengendur. Jika si anak ingin bermain Play Station melebihi waktu yang ditentukan, jangan ragu untuk membuatnya disiplin. Yang perlu diingat mereka belum benar-benar bisa menghandle dan mengatur kegiatannya, dan orang tua yang lebih mengetahui tentang hal itu.

6. Menerapkan perjanjian bersama buah hati
Soal disiplin meski tampak sepele ada baiknya si kecil juga ikut serta dalam menentukan konsekuensi apa yang akan didapatkan jika mereka berbuat salah atau tidak disiplin. Sebagai orang tua harus mengingatkan tentang konsekuensi ini jika anak mulai tidak konsisten dengan kewajiban-kewajibannya. Apabila si anak melanggar, orangtua juga harus tegas dalam menjalankan konsekuensi tersebut.

7.Orang tua mesti mendisiplinkan diri
Satu cara yang paling mudah dilakukan untuk belajar adalah meniru. Orang tua adalah yang paling sering mereka temui dan amati setiap harinya, itulah mengapa perilaku anak tidak pernah jauh dari orang tuanya. Maka dari itu, coba berikan contoh yang baik, buat diri Anda disiplin terlebih dahulu sebelum mendisiplinkan putra-putri Anda.

8.Memberi pengertian dan penjelasan tentang pentingnya sikap disiplin
Jangan sampai anak Anda merasa terpaksa dalam menjalankan aturan-aturan yang Anda telah disepakati bersama. Secara perlahan, jelaskan pada si kecil mengenai pentingnya sikap disiplin baik dalam kehidupan mereka sendiri saat ini, maupun di masa depan saat mereka dewasa. Tanamkan ke si kecil mengenai disiplin sedini mungkin. Pasti akan lebih nyaman jika mereka mau menerapkan sendiri sikap disiplin tanpa paksaan.

9. Mengingatkan disiplin itu keras dan bermanfaat untuk kehidupan si kecil
Dengan mendidik anak untuk disiplin, artinya sebagai orang tua telah membiasakan untuk hidup dengan bekerja keras. Hal ini yang harus digarisbawahi dan mengatakan tentang hidup yang akan mereka hadapi nanti. Sebaiknya jangan buai mereka dengan kemudahan-kemudahan yang hanya akan membuat mereka cengeng dan tidak tangguh.

HADRIANI P
Topik Terhangat
#SaveRisma
Sadap Jokowi Akal Sogok Akil Jokowi Anggito

Berita terkait

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

3 menit lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

15 menit lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

22 menit lalu

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

Pendidikan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan Indonesia terutama kekayaan wisata budayanya ke wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

24 menit lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

25 menit lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Wakil Asia Tenggara di Semifinal Piala Asia U-23 2024 Qatar

27 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Wakil Asia Tenggara di Semifinal Piala Asia U-23 2024 Qatar

Timnas U-23 Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang bermain di semifinal Piala Asia U-23 2024 Qatar.

Baca Selengkapnya

Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

31 menit lalu

Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

Threads menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna mengarsipkan unggahan secara manual maupun otomatis ketika diatur dalam jangka waktu tertentu

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

45 menit lalu

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi Mandiri di Sejumlah Kampus Bisa Gunakan Nilai UTBK: 5 Tips Mengoptimalkan agar Lolos

47 menit lalu

Seleksi Mandiri di Sejumlah Kampus Bisa Gunakan Nilai UTBK: 5 Tips Mengoptimalkan agar Lolos

Dengan adanya seleksi mandiri yang gunakan Nilai UTBK, peserta sudah tidak perlu melakukan tes tulis lagi. Hanya perlu mengoptimalkan nilainya.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

57 menit lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya