TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu karya besar dari sastrawan Ahmad Tohari, novel Ronggeng Dukuh Paruk kini dapat didengarkan lewat sebuah buku audio yang diproduksi oleh Digital Archipelago. Naskah novel ini dibacakan oleh seniman dan juga aktor monolog, Butet Kartaredjasa. Pria asal Jogja tahun 1961 ini mendongengkan kisah seorang Srintil dengan iringan musik Darno Kartawi.
"Kami membuat audio karya sastra Indonesia dan karya sastra daerah baik yang berbahasa Indonesia maupun yang sudah direrjemahkan dalam bahasa asing," kata Christina Nikolic Murti, perwakilan dari Lembaga Digital Archipelago di Galeri Indonesia Kaya, Jumat 7 Maret 2014.
Buku audio Ronggeng Dukuh Paruk dijual dalam bentuk digital yang dapat diperoleh lewat aplikasi di telepon selular salah satunya lewat aplikasi I-tunes. Aplikasi untuk mengunduh buku audio ini dapat diperoleh cuma-cuma. Hanya saja untuk pemerolehan kontennya baru dapat diperoleh dengan biaya promo sepanjang satu bulan semenjak diluncurkan pada hari ini.(Baca : Didik Nini Thowok, Lengger dan Yale University )
Harga promosi untuk buku audio RDP dibagi atas tiga buah buku sesuai dengan novelnya. Buku pertama, Catatan Buat Emak rekaman berdurasi sekitar 6 jam, buku kedua 'Jantera Bianglala' berdurasi sekitar 8 jam, dan buku ketiga 'Lintang Kemukus Dini Hari' berdurasi 6 jam. Masing-masing buku saat ini dipatok dengan harga promo 49 ribu rupiah.
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
15 hari lalu
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.