TEMPO.CO, Jakarta -Jangan keburu risih jika Anda mendengar ada perawatan kulit menggunakan abu vulkanik Gunung Krakatau. Sebab di balik warnanya yang kusam, abu dari letusan gunung berapi yang berlokasi di Selat Sunda itu diklaim punya sederet manfaat untuk kecantikan dan kesehatan kulit. Faedah itu dimanfaatkan Martha Tilaar Salon Day Spa lewat produk baru mereka, Krakatoa Hot Lava Treatment.
Namun, bukan abu dari letusan baru Gunung Krakatau yang digunakan Martha Tilaar sebagai bahan utama spanya. Melainkan yang sudah berumur lebih dari seribu tahun, dan terdapat di sekitar gunung tersebut. “Setelah diteliti sekitar setahun oleh laboratorium di Prancis, kandungan abu Gunung Krakatau ternyata bagus untuk kulit,” kata Pengembang Perawatan Martha Tilaar Salon Day Spa, Mien Rogin, saat ditemui di Cikini, Selasa siang lalu.
Mien menyebutkan, abu Gunung Krakatau kaya sulfur yang bermanfaat merangsang kolagen, untuk mencegah keriput, dan membuat kulit awet muda. Mineral lain dalam abu tersebut adalah titanium dioksida dan boronitrida, yang berguna melembabkan, mengencangkan, serta mencerahkan kulit. Meski bahan dasarnya abu, terapi ini diklaim tak bikin iritasi. “Ada magnesium di dalam abu yang bisa mencegah gatal,” ujarnya.
Spa Krakatoa Hot Lava terdiri atas tiga tahap, yakni Krakatoa Lava Massage, Krakatoa Heating Paste Stone, dan Krakatoa Heating Wrap. Proses perawatannya berlangsung selama 2,5 jam, dengan harga Rp 1,35 juta per paket. Penasaran, kami mencoba perawatan tersebut di Martha Tilaar Salon Day Spa Cikini, Jakarta Selatan, Selasa siang lalu.
<!--more-->
Alunan gamelan menemani proses spa saya siang itu, di sebuah ruang berukuran 3x5 meter berpencahayaan temaram. Oleh Tri, perempuan yang sudah menjadi terapis di Martha Tilaar Salon Day Spa sejak 29 tahun, kaki saya terlebih dulu direndam dan dibersihkan dengan garam aromaterapi. Setelahnya, ia mengoleskan scrub di tubuh saya untuk mengangkat sel kulit mati.
Tri kemudian meletakkan sejumlah batu basalt vulkanik hangat di punggung dan telapak tangan saya. Batu basalt dipilih karena mampu menyerap dan menyimpan panas lebih lama dibanding jenis batu alam lainnya. Keberadaan batu tersebut, meski hanya selama sepuluh menit, bisa memberi efek rileks pada tubuh.
2. Krakatoa Lava Massage