Warga melakukan lari pagi dan bersepeda di kawasan Kanal Banjir Timur (BKT) di Duren Sawit, Jakarta Timur, (16/3). Kawasan BKT di hari minggu pagi dipenuhi sejumlah warga yang berolahraga dan sejumlah pedagang. Tempo/Fardi Bestari
TEMPO.CO,London - Berolahraga selama dua setengah jam per pekan bisa menurunkan risiko terkena flu. Demikian hasil riset terbaru yang diungkapkan para ilmuwan seperti dikutip situs BBC, Senin, 17 Maret 2014.
Sekitar 4.800 orang mengambil bagian dalam survei online yang digelar oleh London School of Hygiene and Tropical Medicine. Jenis olahraga yang harus dilakukan adalah olahraga berat. Sedangkan olahraga moderat tidak mempunyai efek protektif seperti olahraga berat.
Selain itu, partisipan juga diminta memasukkan data perkembangan fisik ke dalam sistem tersebut setiap pekan dan ditanya perasaan mereka serta apakah mereka mengalami gejala mirip flu atau tidak.
Para ilmuwan mengatakan temuan mereka menunjukkan seratus dari seribu orang tidak terkena flu hanya dengan melakukan olahraga keras. Temuan lainnya adalah survei tahun ini mendapati rendahnya laporan gejala flu dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selama musim dingin ini, hanya 4,7 persen laporan positif terkena gejala mirip flu dibandingkan dengan enam persen pada tahun lalu.
Persentase anak-anak yang mengalami gejala mirip flu juga lebih rendah dibanding tahun lalu, yakni lima persen. Sedangkan tahun lalu angkanya 7,9 persen.
"Kami perlu menindaklanjuti temuan tersebut karena ini adalah temuan awal. Namun hasil ini selaras dengan temuan-temuan yang sama dibandingkan dengan kondisi lainnya dan menunjukkan manfaat berolahraga," kata Alma Adler dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.