TEMPO.CO, Jakarta - Dengan ditetapkannya 20 Maret sebagai Hari Kebahagiaan Internasional, kebahagiaan telah menjadi prioritas global. Bahkan sebagian besar orang menyatakan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan lebih penting dibandingkan kekayaan nasional.
Dilaporkan laman resmi PBB tentang Hari Kebahagiaan Internasional, Dayofhappines.net, dalam sebuah survei yang dilakukan PBB di Inggris, ditemukan 87 persen responden menyatakan tingkat kebahagaiaan dan kesejahteraan lebih penting dibandingkan kekayaan ekonomi.
“Perekonomian mendominasi diskusi politik dan sosial kita, tapi survei ini menunjukkan kebahagiaan lebih penting di atas itu semua,” kata Mark Williamson, Direktur Program Act of Happines, salah satu program PBB terkait dengan Hari Kebahagiaan Internasional.
Sebagian besar orang akan memilih untuk lebih bahagia daripada kaya. Tak bisa dimungkiri bahwa "kemajuan" bisa diraih bukan hanya dengan pertumbuhan ekonomi, melainkan juga dengan meningkatkan kebahagiaan
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
2 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.