Polusi Udara Sebabkan 7 Juta Kematian di Dunia  

Reporter

Selasa, 25 Maret 2014 11:45 WIB

Sejumlah orang mengendarai sepeda saat kondisi dipenuhi kabut di Daqing, Cina, Senin (21/10). Ini adalah kondisi polusi udara tertinggi yang tercatat dalam sejarah Cina. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara yang buruk bisa mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, bahkan tak jarang menyebabkan kematian. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO, polusi udara berkontribusi pada sekitar tujuh juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2012.

"Polusi udara, baik di dalam maupun di luar ruangan, kini menjadi masalah kesehatan lingkungan terbesar. Itu mempengaruhi semua orang, baik yang tinggal di negara maju atau berkembang," kata Maria Neira, kepala kesehatan masyarakat dan lingkungan WHO, kepada Telegraph. Secara global, polusi dikaitkan dengan satu kematian dalam delapan kematian pada 2012, demikian penelitian WHO baru ditemukan.

Polusi udara menjadi pemicu beberapa penyakit penyebab kematian, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit paru, dan kanker paru.

Asia Tenggara, yang mencakup dari India hingga Indonesia, Pasifik Barat, Cina, Korea, dan Filipina, merupakan wilayah yang menderita polusi udara terburuk di dunia. Bersama-sama mereka menyumbang 5,9 juta kematian.

Sekitar 4 juta kematian dilaporkan terjadi karena polusi udara di dalam ruangan, terutama yang disebabkan oleh penggunaan batu bara, kayu, dan kompor biomassa untuk memasak. Sementara itu, sekitar 3 juta kematian dilaporkan terjadi karena polusi udara di luar ruangan yang disebabkan oleh kebakaran pemanas batu bara atau mesin diesel.

Jumlah ini, kata Neira, meningkat dengan tajam dan mengejutkan. Sebelumnya, pada 2008, angka kematian akibat polusi udara di dalam ruangan hanya berada di angka 1,9 juta, sedangkan di luar ruangan berada di angka 1,3 juta.

ANINGTIAS JATMIKA | TELEGRAPH




Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century




Terpopuler
Melahirkan di Dalam Air Ternyata Berisiko
Stop Konsumsi MSG Bisa Sembuhkan Autisme
Studi: Satu Juta Anak Kena Tuberkulosis Tiap Tahun







Advertising
Advertising

Berita terkait

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

9 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

6 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

11 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

34 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

49 hari lalu

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)

Baca Selengkapnya

Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

51 hari lalu

Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.

Baca Selengkapnya

Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

52 hari lalu

Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

Kementerian Perhubungan secara bertahap sejak 2020 meluncurkan angkutan massal dengan sistem Buy the Service (BTS). Kurangi polusi udara dan kemacetan

Baca Selengkapnya