TEMPO.CO, Bandung - Pasien anak dan remaja di Bandung makin banyak yang memeriksakan diri ke dua rumah sakit jiwa. Dalam setahun ini, rata-rata per hari berjumlah 20 orang. "Sebelumnya kurang dari lima orang setiap hari," kata Direktur Rumah Sakit Jiwa Bandung Encep Supriyadi di sela "Konferensi Nasional Psikiatri" di Bandung, Kamis, 27 Maret 2014.
Menurut dia, setiap hari lebih dari 20 anak dan remaja memeriksakan diri ke Rumah Sakit Jiwa Bandung dan Cisarua, Kota Cimahi. Para pasien usia muda itu berasal dari wilayah Bandung Raya. "Semakin banyak kunjungan itu karena akses layanan semakin mudah," katanya.
Faktor umum gangguan jiwa pada anak dan remaja di Bandung itu, kata Encep, disebabkan kelainan fisik dan pola asuh anak yang salah. Gangguan itu seperti autisme, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif, keterbelakangan mental, dan epilepsi. Ada juga bocah 7 tahun dengan gangguan jiwa berat, skizofrenia. "Kami duga itu karena masalah genetis," ujarnya.
Gangguan jiwa tersebut kebanyakan dialami anak dan remaja Bandung dari kalangan menengah ke bawah. Mereka diantar keluarganya datang ke rumah sakit atas inisiatif sendiri atau rujukan dari pusat kesehatan masyarakat. "Semakin banyak lebih bagus untuk pengobatan sejak dini," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Alma Lucyana mengatakan jumlah penderita gangguan jiwa di Jawa Barat melonjak. Pada 2012 tercatat 296.943 orang. Adapun dari pendataan tim Dinkes Jabar pada 2013 lalu mencapai 465.975 orang. "Mungkin karena yang dulu terlewat, sekarang terjaring," ujarnya.
Menurut Alma, pemeriksaan gangguan jiwa bisa dilakukan mulai tingkat puskesmas dan dilayani 287 rumah sakit pemerintah dan swasta di Jawa Barat.
ANWAR SISWADI
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?
Berita terkait
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri
20 jam lalu
Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
23 jam lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza
1 hari lalu
Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB
Baca SelengkapnyaCara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang
2 hari lalu
Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.
Baca SelengkapnyaKisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal
6 hari lalu
Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.
Baca Selengkapnya8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan
18 hari lalu
Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.
Baca SelengkapnyaBlokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza
20 hari lalu
Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel
Baca SelengkapnyaTentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza
28 hari lalu
Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.
Baca SelengkapnyaDokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal
29 hari lalu
Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional
33 hari lalu
Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.
Baca Selengkapnya