Terlalu Lama di Depan Layar Pengaruhi Tulang

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Rabu, 9 April 2014 07:40 WIB

Tyson Navarro, sedang asing memainkan game yang membangun sebuah kode menggunakan iPad di Toko Apple, Stanford, California (11/12). Apple berpartisipasi dalam ilmu komputer bersama dengan code.org untuk mengajar anak-anak dasar-dasar coding. AP/Marcio Jose Sanchez

TEMPO.CO, New York - Menghabiskan waktu terlalu banyak duduk di depan layar untuk pria remaja ternyata berhubungan dengan buruknya kesehatan. Demikian diungkapkan hasil penelitian terbaru di Norwegia.

Riset ini melibatkan 484 remaja pria dan 463 remaja wanita berusia 15-18 tahun. Mereka dites kepadatan mineral pada tulang. Mereka ditanya mengenai kebiasaan dan gaya hidup, termasuk lamanya waktu yang digunakan untuk menonton televisi atau bermain komputer pada akhir pekan, serta level aktivitas fisik mereka.

Para ilmuwan menemukan bahwa kegiatan di depan layar para remaja lelaki lebih tinggi dibandingkan remaja perempuan. Semakin lama mereka berada di depan layar, semakin rendah kepadatan mineral tulang di seluruh tubuh mereka. Namun remaja putri yang menghabiskan waktu 4-6 jam di depan layar mempunyai kepadatan mineral yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang menghabiskan waktu kurang dari 1,5 jam di depan layar per hari.

Studi ini dipresentasikan di "World Congress on Osteoporosis, Osteoarthritis, and Musculoskeletal Diseases" di Seville, Spanyol, dan dipublikasikan dalam Osteoporosis International edisi April 2014. "Kepadatan mineral tulang merupakan faktor pemrediksi risiko terjadinya patah tulang pada masa depan. Temuan kami pada remaja putri cukup mengejutkan dan membutuhkan penelitian lebih lanjut," kata ketua peneliti Dr Anne Winther dari Arctic University of Norway di Tromso, seperti dikutip situs Health Day edisi 4 April 2014.

"Sebaliknya, temuan untuk remaja lelaki sangat jelas menunjukkan bahwa gaya hidup tidak aktif selama masa remaja bisa berdampak pada kepadatan mineral tulang," kata Dr Winther. "Hal ini bisa berdampak negatif dalam hal osteoporosis dan risiko patah tulang pada kemudian hari."

Kerangka tumbuh dari saat dilahirkan hingga akhir masa remaja. Tulang-tulang mencapai pertumbuhan maksimal kekuatan dan ukurannya pada awal masa dewasa. Aktivitas fisik dan nutrisi yang baik merupakan faktor utama untuk pertumbuhan tulang. Karena itu, saat ini ada perhatian lebih terhadap pertumbuhan tulang sebagai dampak dari gaya hidup tidak aktif pada kalangan muda.

Sekitar satu di antara lima pria yang berusia di atas 50 tahun akan menderita patah tulang akibat osteoporosis. Namun level kepedulian terhadap risiko osteoporosis dan kesehatan tulang pada pria sangatlah rendah. Demikian diungkapkan dalam kongres tersebut.

HEALTH DAY | ARBAIYAH SATRIANI

Berita Lain:
Kata Agnez Mo Soal Insiden Nip Slip
Curhat Deddy Corbuzier ke Agnez Mo Soal Pacar Lama
Apa Tantangan Terbesar dalam Hidup Agnez Mo?
Agnes Monica Pilih Deddy Corbuzier daripada Daniel
Sekuel Ketiga Captain America Meluncur Tahun Depan

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya