TEMPO.CO, New York - Sebuah studi terbaru mengungkapkan Anda berpeluang dua kali lebih besar mengalami keracunan makanan saat makan di luar rumah (restoran) dibanding di rumah.
Ilmuwan dari kelompok Consumer Watchdog Center for Science in the Public Interest (CSPI) menganalisis data lebih dari 3.900 kasus penyakit akibat makanan yang berhasil diselesaikan, yang terjadi di Amerika selama kurun waktu sepuluh tahun. Hasilnya, ditemukan lebih dari 1.600 kasus yang berhubungan dengan penyakit akibat makanan, yang dialami oleh lebih dari 28 ribu orang dalam sepuluh tahun. Sebagai perbandingan, hanya sekitar 900 kasus keracunan makanan yang berkaitan dengan makanan rumah dan jumlah orang yang sakit mencapai 13 ribu orang.
Hasil riset ini juga menemukan bahwa jumlah penyakit akibat makanan yang dilaporkan oleh berbagai negara bagian kepada Centers for Disease Control and Prevention pada 2012 lebih rendah 42 persen dibanding 2011. Namun, CSPI mengatakan, hal itu tidak berarti bahwa jumlah sebenarnya kasus keracunan makanan mengalami penurunan. Ada kemungkinan justru negara-negara bagian tersebut mempunyai anggaran lebih kecil untuk mengetahui titik terjadinya keracunan dan mengevaluasi kasus-kasus tersebut.
"Kejadian yang tidak dilaporkan mencapai proporsi epidemik," ujar Direktur Keamanan Makanan Caroline Smith DeWaal dalam siaran pers seperti dikutip Health Day, Rabu, 9 April 2014.
Pengamatan detail atas investigasi kasus yang terjadi memberikan informasi penting sehingga pejabat kesehatan publik bisa mempertajam kebijakan keamanan makanan dan membuat rekomendasi ilmiah untuk para konsumen. Menurut dia, hingga kini masih banyak orang Amerika Serikat yang mudah sakit, masuk rumah sakit, bahkan meninggal akibat makanan yang terkontaminasi.
Menurut data dari CDC, di Amerika Serikat, setiap tahun ada 48 juta orang yang sakit akibat keracunan makanan, 128 ribu di antaranya masuk rumah sakit dan 3 ribu meninggal.
Dari 104 kasus keracunan makanan yang berhubungan dengan susu, sebanyak 70 persen disebabkan oleh susu mentah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun hanya kurang dari satu persen orang Amerika yang minum susu segar, mereka tercatat sebagai mayoritas yang terkena penyakit terkait dengan susu.
"Pasteurisasi susu adalah salah satu kemajuan kesehatan publik yang paling penting selama 100 tahun terakhir. Hal tersebut mengurangi sangat banyak jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal akibat salmonella, e. coli, dan listeria," ujar Sarah Klein, pengacara senior keamanan makanan dari CSPI. Ia menambahkan, konsumen harus menghindari susu mentah.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.