Makan di Luar Rumah Berpeluang Keracunan?  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Minggu, 13 April 2014 10:52 WIB

TEMPO/ Arie Basuki

TEMPO.CO, New York - Sebuah studi terbaru mengungkapkan Anda berpeluang dua kali lebih besar mengalami keracunan makanan saat makan di luar rumah (restoran) dibanding di rumah.

Ilmuwan dari kelompok Consumer Watchdog Center for Science in the Public Interest (CSPI) menganalisis data lebih dari 3.900 kasus penyakit akibat makanan yang berhasil diselesaikan, yang terjadi di Amerika selama kurun waktu sepuluh tahun. Hasilnya, ditemukan lebih dari 1.600 kasus yang berhubungan dengan penyakit akibat makanan, yang dialami oleh lebih dari 28 ribu orang dalam sepuluh tahun. Sebagai perbandingan, hanya sekitar 900 kasus keracunan makanan yang berkaitan dengan makanan rumah dan jumlah orang yang sakit mencapai 13 ribu orang.

Hasil riset ini juga menemukan bahwa jumlah penyakit akibat makanan yang dilaporkan oleh berbagai negara bagian kepada Centers for Disease Control and Prevention pada 2012 lebih rendah 42 persen dibanding 2011. Namun, CSPI mengatakan, hal itu tidak berarti bahwa jumlah sebenarnya kasus keracunan makanan mengalami penurunan. Ada kemungkinan justru negara-negara bagian tersebut mempunyai anggaran lebih kecil untuk mengetahui titik terjadinya keracunan dan mengevaluasi kasus-kasus tersebut.

"Kejadian yang tidak dilaporkan mencapai proporsi epidemik," ujar Direktur Keamanan Makanan Caroline Smith DeWaal dalam siaran pers seperti dikutip Health Day, Rabu, 9 April 2014.

Pengamatan detail atas investigasi kasus yang terjadi memberikan informasi penting sehingga pejabat kesehatan publik bisa mempertajam kebijakan keamanan makanan dan membuat rekomendasi ilmiah untuk para konsumen. Menurut dia, hingga kini masih banyak orang Amerika Serikat yang mudah sakit, masuk rumah sakit, bahkan meninggal akibat makanan yang terkontaminasi.

Menurut data dari CDC, di Amerika Serikat, setiap tahun ada 48 juta orang yang sakit akibat keracunan makanan, 128 ribu di antaranya masuk rumah sakit dan 3 ribu meninggal.

Dari 104 kasus keracunan makanan yang berhubungan dengan susu, sebanyak 70 persen disebabkan oleh susu mentah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun hanya kurang dari satu persen orang Amerika yang minum susu segar, mereka tercatat sebagai mayoritas yang terkena penyakit terkait dengan susu.

"Pasteurisasi susu adalah salah satu kemajuan kesehatan publik yang paling penting selama 100 tahun terakhir. Hal tersebut mengurangi sangat banyak jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal akibat salmonella, e. coli, dan listeria," ujar Sarah Klein, pengacara senior keamanan makanan dari CSPI. Ia menambahkan, konsumen harus menghindari susu mentah.

HEALTH DAY | ARBAIYAH SATRIANI

Berita Lain:
Regenerasi Mode Asia dalam Panggung Runway Hits
Tompi: Dunia Kecantikan Didominasi Dokter Korea
Inspirasi Gaya Modern Wanita Liberal Tahun 1970-an




Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

11 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

17 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya