Korban Sodomi Rawan Terkena Kanker Anus  

Reporter

Selasa, 22 April 2014 18:38 WIB

ilustrasi

TEMPO.CO, Jakarta - Korban kasus sodomi selain mengalami gangguan psikis juga juga berisiko terjangkit penyakit. Menurut staf ahli bidang gastroenterologi dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Ari F. Syam mengatakan anal seks rawan menimbulkan infeksi.

Menurut dia, anus atau dubur tidak dipersiapkan untuk menerima masuknya benda asing dari luar. Anus berperan sebagai tempat lewatnya feses atau kotoran. Masuknya benda ke dalam anus secara paksa tanpa diberikan pelumas akan menyebabkan dinding anus dan bagian poros usus (rektum) rentan luka. "Kondisi luka tersebut akan memudahkan tertularnya berbagai infeksi yang melakukan anal seks," ujarnya, Selasa, 22 April 2014. (Baca: Dua Sebab Ortu Korban Pelecehan Gugat JIS)

Ari mengatakan, penyakit infeksi karena hubungan seksual (sexually transmitted disease/STD) mudah ditularkan melalui hubungan anal seks ini. Berbagai penyakit STD tersebut, antara lain, HIV, herpez simplex, hepatitis B, hepatitis C, dan human papiloma virus (HPV). "Selain itu infeksi bakteri yang bisa terjadi, antara lain gonorea, khlamidia, syphilis dan shigelosis," kata dia.

Pasien dengan infeksi bakteri ini bisa saja mengalami diare berdarah dan berlendir, mengalami luka-luka, timbul bisul, radang di seputar dubur, dan poros usus (rektum).

Korban juga bakal mengalami nyeri dan semakin nyeri ketika pada saat buang air besar. Akibat yang paling berbahaya dari anal seks ini adalah terjadinya kanker anus. Risiko
terjadi kanker sama ke semua jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan.

Risiko paling tinggi terjadinya kanker anus kebanyakan orang di bawah 30 tahun. "Sejauh ini saya beberapa kali mendapat kasus kanker anus berumur di bawah 30 tahun dan berhubungan dengan riwayat anal seks," kata Ari. (Baca: Orang Tua Korban Pencabulan Tuntut TK JIS)

Menurut Ari, umumnya mereka melakukan anal seks dari pasangan. "Dari beberapa literatur yang saya baca, kebiasaan anal seks dilakukan karena terinpirasi setelah menonton film porno."

Oleh karena itu, dengan kemudahan mendapatkan film porno melalui internet kebiasaan anal seks ini akan terus meningkat dari waktu ke waktu. "Anal seks baik dilakukan secara terpaksa atau maupun suka sama suka merupakan tindakan seksual berisiko tinggi terjadinya berbagai infeksi virus maupun bakteri pada anus dan organ anus," ujarnya.

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler

3 Tips Saat Berbelanja ala Merry Riana
Widi Mulia Akan Bikin Buku Sendiri
Daripada Gadget, Widi Mulia Pilih Budaya Bercerita
Widi Be3 Biasakan Anaknya Membaca Buku

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

11 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

37 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

38 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

57 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

10 Februari 2024

Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

Napi pelaku sodomi, Agun, ditemukan dalam kondisi lemas oleh petugas keamanan Lapas setelah berhari-hari sejak dinyatakan melarikan diri 16 hari lalu.

Baca Selengkapnya