TEMPO.CO, Surakarta - Ada berbagai anggapan di masyarakat tentang kerokan. Ada yang menganggap berbahaya bagi kesehatan karena menekan saraf dan membuat kulit tipis. Ada pula yang menilai kerokan berguna untuk menyembuhkan penyakit, khususnya masuk angin dan pegal linu.
Dokter Syafiq Manshur, dokter yang mendalami pengobatan tradisional, mengatakan kerokan aman dilakukan asal tekniknya benar. Yaitu dilakukan di punggung dari bagian tengah lalu menyamping ke kiri dan kanan.
"Kalau caranya benar akan menstimulasi titik akupunktur dengan sempurna," ujarnya di sela pelatihan kerokan yang diselenggarakan di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta, Minggu, 27 April 2014.
Titik akupunktur tersebut berhubungan dengan kerja organ tubuh untuk pencernaan, pernapasan, dan kekebalan. "Kerokan membuat pembuluh darah tepi yang awalnya sempit menjadi lebar, sehingga pengiriman oksigen dan nutrisi ke otot jadi lebih baik. Pegal linu pun hilang," katanya.
Dia mengatakan dari pemeriksaan laboratorium diketahui bahwa kerokan tidak menyebabkan kulit rusak atau pembuluh darah pecah. "Pembuluh darahnya hanya melebar," ucapnya.
Namun dia mengingatkan proses kerokan jangan sampai menimbulkan luka atau lecet. Dengan demikian, kerokan harus memakai alat kerok yang tepinya tumpul, seperti mata uang logam, batu giok, dan sendok keramik, serta menggunakan minyak tertentu. "Dan tidak harus menimbulkan warna merah," dia menerangkan.
Kerokan bisa dilakukan pada punggung bagian atas, leher, dan bahu untuk gangguan nyeri, masuk angin, dan batuk. Pada punggung tengah untuk nyeri perut, nyeri punggung, dan diare. Sedangkan punggung bawah untuk gangguan pada tungkai, lutut, pergelangan kaki, telapak, dan gangguan menstruasi. "Jangan lakukan kerokan di wajah, pada orang hamil, pasien perdarahan, kulit yang luka, dan kulit terkelupas," katanya. Setelah kerokan disarankan istirahat dan banyak minum air putih.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler lainnya:
Buron, Eks Bupati Semarang Menyamar Jadi Ustadz
Polisi: Ada Tujuh Kasus Kekerasan Seksual di JIS
Ragam Canda Juri Indonesian Idol
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
28 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya