TEMPO.CO, New York - Ada banyak alasan yang menjadi penyebab seseorang bingung mengenai nutrisi suatu jenis makanan. Di antaranya adalah perubahan hasil riset di masa lalu dan masa kini yang informasinya tidak begitu jelas. Berikut tiga umum mitos tentang makanan yang perlu Anda ketahui kebenarannya.
Mitos 1 : Cokelat membuat Anda berjerawat. Hal ini terbukti suatu mitos karena pada 1969 sebuah studi dipublikasikan di JAMA menyatakan bahwa makanan kaya karbohidrat atau lemak tidak berpengaruh pada produksi minyak di kulit. Artinya, hal tersebut juga tidak berpengaruh pada pertumbuhan jerawat.
Mitos 2 : Telur berkontribusi pada penyakit jantung. Mitos ini memang memiliki dasar. Kenyataannya, meskipun sejumlah ahli nutrisi meminta Anda untuk menghindari telur atau kuning telur, tetapi pada 1982 sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Society for Clinical Nutrition menemukan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan antara asupan telur dengan penyakit jantung koroner. Hasil riset ini juga menunjukkan bahwa asupan telur pada partisipan ternyata tidak ada hubungannya dengan level kolesterol mereka.
Mitos 3 : Produk organik dikemas dengan lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan produk konvensional. Pernahkah Anda mendengar hal tersebut? Sangat mudah bagi banyak orang untuk percaya hal tersebut, tetapi sayangnya hal itu hanya mitos. Menurut hasil kajian pada 2010 yang dipublikasikan di jurnal Critical Review in Food Science, para peneliti tidak menemukan bukti bahwa makanan organik lebih bernutrisi. Mereka juga mencatat bahwa, meskipun tumbuh secara organik yang berarti lebih sedikit mengandung residu pestisida, tetapi sangat sedikit dokumentasi mengenai kadar nutrisi.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.