TEMPO.CO, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus penyakit polio muncul kembali sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat dunia. Pernyataan darurat kesehatan ini menyusul adanya kasus baru polio yang muncul di sejumlah negara, terutama di Pakistan.
Berdasarkan catatan WHO, jumlah kasus polio di dunia mencapai 350 ribu pada 1988, namun sudah berkurang menjadi 417 pada 2013. Sedangkan pada 2014, sudah mulai muncul 74 kasus di seluruh dunia, dengan 59 kasus berada di Pakistan. (Baca: WHO Peringatkan Penyebaran Polio Internasional)
"Kondisi bagi darurat kesehatan masyarakat telah menjadi perhatian internasional," kata Asisten Direktur Umum WHO, Bruce Aylward, kepada wartawan di Jenewa, seperti dilansir Channel News Asia, Senin, 5 Mei 2014.
Menurut Aylward, jika tidak dicegah segera, kasus polio di sebuah negara dapat menyebabkan kegagalan pemberantasan secara global. "Padahal, polio adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin," katanya.
WHO melakukan pembicaraan darurat pekan lalu setelah virus polio ditemukan di sepuluh negara, termasuk di tiga negara endemik yaitu Afganistan, Nigeria, dan Pakistan. Pada 1998, penyakit ini pernah menjadi endemik di 125 negara.
Polio biasanya menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Polio menyebar melalui air yang terinfeksi. Sejauh ini tidak ada pengobatan atau terapi khusus untuk penyakit yang membuat penderitanya mengalami kelumpuhan ini. Pencegahan di lini terdepan hanyalah pemberian vaksin.
Keputusan keadaan darurat polio ini sekaligus memberikan rekomendasi bagi negara di dunia, terutama bagi yang endemik polio agar menerapkan persyaratan vaksin bagi siapa pun yang akan bepergian ke luar negeri.
CHANNEL NEWS ASIA | ROSALINA
Berita Terpopuler:
Brunei Terapkan Syariat, Selebritas Dunia Protes
Jokowi Bertemu 13 Dubes Timur Tengah Malam Ini
Didakwa Banyak Kasus, Atut Terancam Tua di Bui
Foto Seksi Maria Renata Disorot Media Australia
Jokowi Pilih Cawapres yang Lebih Suka di Kantor
Pelatih Myanmar: Timnas U-19 Mirip Tim Jepang
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
27 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya