TEMPO.CO, Jakarta - Metabolisme tubuh yang baik kerap dikaitkan dengan vitalitas tubuh. Metabolisme yang terjaga juga mendukung upaya penurunan berat badan.
Menurut Blake Worrall-Thompson, pendiri dan direktur Ministry of Wellbeing, prinsip utama untuk meningkatkan metabolisme tubuh adalah menjaga pola makan. "Anda harus makan setiap tiga sampai empat jam," katanya.
Makan secara teratur membantu meningkatkan tingkat metabolisme karena tubuh harus bekerja untuk mencerna, menyerap, dan kemudian menggunakan nutrisi dari makanan atau jamak disebut efek termik.
Namun, ia menyarankan untuk tak mengonsumsi sembarang makanan. Sebaiknya, konsumsilah hanya makanan berkualitas dan menghindari bahan makanan olahan. Kombinasi karbohidrat tinggi serat, protein, dan lemak sehat adalah cara cepat untuk membakar lemak.
Berikut empat langkah lain yang disarankan Worrall Thompson:
1. Berolahraga
Ketika kita berolahraga, kita memiliki periode setelah latihan yang disebut EPOC atau Excessive Post-Exercise Oxygen Consumption, yang mengacu pada periode di mana tingkat metabolisme Anda meningkat setelah latihan. Semua jenis olahraga menciptakan EPOC, terutama olahraga angkat beban dan sikuit. Berolahragalah paling tidak tiga kali per minggu untuk meningkatkan metabolisme tubuh, bahkan di saat Anda tengah tertidur.
2. Minum teh hijau
Selain mengandung antioksidan yang tinggi, teh hijau juga mengandung katekin, komponen alami yang mempercepat metabolisme. Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan minum tiga cangkir teh hijau per hari dapat membantu mengurangi lemak tubuh. Bonusnya, katekin telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi, bersifat anti-kanker, dan dapat membantu mengontrol kadar kolesterol.
3. Meningkatkan fungsi tiroid Anda
Dalam metabolisme, tiroid sangat berperan. Untuk mendukung fungsi tiroid Anda, konsumsilah lebih banyak makanan laut, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan selenium, vitamin E, yodium, seng, dan tembaga yang merupakan nutrisi penting untuk tiroid.
BODY AND SOUL | INDAH P.
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
27 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya