Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa bersama calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/5). TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menarik perhatian rakyat, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tentu tidak ingin kalah oleh pasangan lain. Begitu pun dalam hal penampilan. Untuk itu, Prabowo memilih terlihat kompak bersama Hatta.
Keduanya memilih seragam safari putih. Bedanya, seragam safari Prabowo dilengkapi dengan empat saku dan epolet pada bahu, sedangkan kostum Hatta hanya punya satu saku.
Pengamat mode dan gaya hidup, Sonny Muchlison, mengatakan gaya berbusana Prabowo mencerminkan sosoknya yang punya kekuasaan. "Baju Prabowo adalah safari epolet yang merupakan padanan dari kemeja yang dilengkapi tanda pangkat pada bahu atau hiasan yang digunakan sebagai lambang pangkat angkatan bersenjata," kata Sonny kepada Tempo, Ahad, 1 Juni 2014.
Sonny menjelaskan, epolet yang menjadi ciri khas Prabowo merupakan hasil metamorfosis gaya busana Barat. Dahulu, menurut dia, epolet hanya dikenakan oleh kalangan angkatan bersenjata. Namun kini model tersebut telah mengalami pengembangan sehingga menjadi pakaian yang bisa dikenakan sehari-hari, tapi tetap terlihat formal dan rapi. (Baca : Diplomasi Mode Kemeja Putih Capres dan Cawapres)
"Kebanyakan pemakai gaya busana epolet ini ingin memberi kesan memiliki kekuasaan, tapi tetap bersahabat," lanjut Sonny.
Bagi Prabowo-Hatta, kesan kekuasaan ada pada epolet, sedangkan kesan bersahabat terletak pada warna putih. Sonny menilai Prabowo-Hatta tepat memilih putih sebagai warna seragam politik mereka. Adapun peci yang kerap dikenakan pasangan ini menjadi simbol bahwa mereka merupakan pasangan yang banyak didukung oleh ulama atau pemuka agama.
"Keduanya kompak, namun tampaknya Prabowo ingin mencirikan sendiri dirinya. Ia ingin memperlihatkan presiden berbeda dengan yang lain lewat empat saku pada safarinya," kata Sonny. Adapun Hatta memang terlihat lebih sederhana dengan kemeja putihnya, tanpa epolet dan banyak saku.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
41 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.