TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan iklim global ternyata bisa menjadi inspirasi tren rambut. Setidaknya itu yang ingin disampaikan produsen produk perawatan rambut Makarizo asal Amerika Serikat. Mengusung tema 'Arte del Meteo' atau seni perubahan cuaca, Makarizo menyuguhkan model rambut baru sesuai dengan musim.
"Belakangan ini ada banyak sekali anomali cuaca. Misalkan saja, beberapa waktu lalu, di Jakarta yang seharusnya sudah musim kemarau, tiba-tiba bisa hujan deras," kata Direktur Pemasaran Strategis Makarizo Jennifer Avancenna dalam trend hair show yang digelar pada Selasa, 24 Juni 2014 lalu di The Hall Senayan City.
Itu sebabnya, Makarizo mengusung tema tersebut. "Bukan berarti kami mensyukuri perubahan iklim itu, tapi kami ingin mengambil sisi lain dari hal-hal yang tidak biasa itu sebagai inspirasi," kata Jennifer. Bekerjasama dengan penata rambut terkemuka Kiki Franky, Makarizo menawarkan 12 tampilan rambut yang sesuai dengan jenis musim.
Koleksi pret-a-porter Summer Breeze misalnya, yang terdiri dari Bel Tempo—yang berarti cuaca cerah—menunjukkan koleksi rambut keriting panjang menjuntai dan bergelombang yang terlihat natural. Rambut para model diwarnai dengan pewarna copper tones dari Makarizo Ultimax. Rambut seperti itu tampaknya cocok untuk pergi ke pantai dengan suasana angin sepoi-sepoi di musim panas.
Lalu, ada juga tatanan rambut 'musim hujan' berupa rambut yang lurus dan asimetri berwarna hitam. Sekilas, rambut para model menyerupai tokoh-tokoh manga Jepang. Koleksi yang lebih menarik justru muncul dalam koleksi haute couture, tim penata rambut Makarizo membentuk rambut model menyerupai awan badai yang bergulung, mirip seperti awan kinton dalam komik Dragon Ball Z yang dikenal luas.
Belum cukup ekstrem, masih ada karya haute couture dalam seri Meteo Catastrofico karya Kiky Franky. Kali ini, rambut model dibuat menyerupai api yang berkobar, seperti badai api pada kebakaran hutan di Sumatra. Untuk membuatnya, Kiki menaruh beberapa bola rotan, sebagai foundation dasar untuk mempermudah pembuatan gaya rambut. "Harus dibuatkan struktur terlebih dahulu, biar mudah membentuknya," kata dia.
Selain itu, Kiki juga merancang rambut ala tsunami. Dia membuat rambut lurus yang ditata rapi, dan disasak tinggi, dengan tiga lubang bulat di bagian belakang kepala. Rambut ini, sepintas mengingatkan para penonton dengan para pemain wayang orang Jawa dengan sasakan rambut yang menjulang.
Para penonton acara trend show ini juga diajak untuk merasakan langsung pengalaman show rambut empat dimensi. Saat koleksi yang menggambarkan musim dingin misalkan, ada efek asap dan juga salju-saljuan yang muncul menimpa para penonton. "Ini pertama kalinya diadakan di Indonesia," ujar Jennifer.
SUBKHAN
Berita terkait
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer
16 jam lalu
Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus
1 hari lalu
Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStartup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang
4 hari lalu
Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.
Baca SelengkapnyaTampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian
7 hari lalu
Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTampil Kasual dengan Baju Flanel
13 hari lalu
Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee
Baca SelengkapnyaGaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini
22 hari lalu
Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.
Baca SelengkapnyaKolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?
26 hari lalu
Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion
Baca SelengkapnyaSejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran
31 hari lalu
Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRamadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
42 hari lalu
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.
Baca SelengkapnyaTiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana
59 hari lalu
Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.
Baca Selengkapnya