Segudang Manfaat Menyusui  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Jumat, 11 Juli 2014 06:11 WIB

Miranda Kerr berpose saat sedang menyusui putranya Flynn. Instagram.com/MirandaKerr

TEMPO.CO, New York - Melahirkan adalah peristiwa emosional bagi seorang ibu. Melihat bayi mungil lahir dengan selamat, rasa sakit selama proses melahirkan sirna seketika. Hal yang tidak kalah pentingnya setelah melahirkan adalah menyusui.

Aktivitas menyusui mempunyai banyak sekali manfaat bagi ibu dan anak. Menurut situs Fit Pregnancy, menyusui membantu Anda sembuh lebih cepat setelah melahirkan. Oksitosin yang dilepaskan oleh tubuh selama menyusui dan merawat bayi membantu penyembuhan dinding rahim dan mengurangi kehilangan darah setelah persalinan. "Juga, mengembalikan ukuran normal rahim lebih cepat sekitar enam minggu pasca-melahirkan, satu bulan lebih cepat dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui," tulis media ini.

Menyusui juga dapat mengurangi berkembangnya penyakit kronis seperti diabetes tipe 1. Menyusui menurunkan risiko kanker payudara pre-menopause dan risiko kanker ovarium.

Menurut Ruth A. Lawrence, profesor pediatri, penulis, dan dosen di University of Rochester, New York, wanita yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terhadap osteoporosis post-menopause. “Ketika seorang wanita hamil dan menyusui, tubuhnya menyerap kalsium jauh lebih efisien,” ia menjelaskan. “Jadi, sementara beberapa tulang, terutama di tulang belakang dan pinggul mungkin kurang padat, enam bulan kemudian tulang menjadi lebih padat dibanding sebelum hamil.”

Menyusui juga mampu menjadi sarana ber-KB karena dapat menunda ovulasi yang berarti menunda menstruasi. Menyusui menyebabkan kadar prolaktin yang membuat hormon estrogen dan progesteron menurun pada sel telur sehingga tidak terjadi ovulasi. Bahkan, jika menyusui secara eksklusif, periode menstruasi baru akan kembali antara enam sampai delapan bulan setelah melahirkan.

Bagi bayi, manfaat ASI tak diragukan lagi. Bayi yang memperoleh ASI dari ibunya mempunyai daya tahan tubuh yang lebih kuat. Kandungan kolostrum pada ASI--biasanya keluar setelah melahirkan sampai empat hari setelah melahirkan--memberikan antibodi untuk melindungi bayi yang baru lahir dari serangan penyakit. Kolostrum mengandung protein tinggi, rendah gula, dan penuh kandungan susu yang mampu menahan rasa lapar pada bayi serta mudah dicerna oleh bayi sehingga ASI bisa diberikan sesering mungkin.

Sejumlah penelitian menyebut ASI bak vaksin yang membuat bayi terhindar dari virus, pneunomia, pilek, dan infeksi saluran pencernaan seperti diare. Bayi yang menyusu pada ibunya lebih jarang sakit.

Menyusui juga membantu membina ikatan batin antara ibu dan anak. "Anak yang menyusu pada ibunya mempunyai emosi yang lebih stabil dan mampu bersikap hangat pada orang lain karena terbiasa tenang dan nyaman dalam dekapan ibunya," kata Lawrence.

FIT PREGNANCY | INDAH P

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

6 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

10 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

15 menit lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

25 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

28 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

31 menit lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

37 menit lalu

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

Pendaftaran CASN sekolah kedinasan dimulai pada Mei 2024. Sedangkan untuk formasi umum CASN dimulai Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

39 menit lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

1 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya