TEMPO.CO , Jakarta: Sejumlah desainer pakaian muslim Indonesia bermimpi bahwa suatu saat negara ini menjadi pusat fashion muslim dunia. Satu di antaranya Dian Pelangi.
Nama Dian Pelangi kian tersohor sebagai produsen pakaian muslim. Pemiliknya, Dian Wahyu Utami, berkali-kali diundang mengikuti peragaan busana di mancanegara. Pada Januari 2014, misalnya, dia tampil dalam Haute Arabia High Tea 2014 di London, Inggris.
Tiga bulan kemudian, London College of Fashion, University of the Arts London, meminta Dian menjadi pembicara diskusi bertema Faith and Fashion. Sebelumnya, beragam gamis rancangan Dian sempat menjelajah ke Australia, Abu Dhabi, Jerman, Hungaria, dan Cek. (Baca: Dian Pelangi Sajikan 'Haute Arabia' ke London)
Perancang busana muslim lain yang juga sedang naik daun antara lain Jenahara, Ria Miranda, dan Nur Zahra. Jenahara, misalnya, meramaikan Bangkok International Fashion Fair dan Bangkok International Leather Fair 2014, juga Hong Kong Fashion Week 2012. Sedangkan Nur Zahra tampil di Tokyo Fashion Week pada Maret lalu. Pendatang baru bermunculan, baik pemain yang membidik segmen menengah atas maupun menengah bawah.
Industri fesyen Tanah Air memang sedang bergairah. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar yakin ceruk bisnis ini masih menganga lebar. Sayang, dia tidak memiliki data statistik yang pasti mengenai jumlah uang yang berputar di sektor ini. (Baca juga:Galeri Pakaian Perancis Luncurkan Koleksi Ramadhan)
<!--more-->
Tapi Sapta mencoba memberi gambaran hitungan secara garis besar. Dari jumlah penduduk dunia saat ini sekitar 6,4 miliar, jika seperempatnya muslim, berarti ada 1,6 miliar muslim yang memerlukan pakaian. Konsumsi tekstil penduduk dunia pada 2013 senilai US$ 711 miliar, berarti penggunaan tekstil warga muslim US$ 177 miliar.
Nah, dari 1,6 miliar penduduk muslim, diasumsikan separuhnya adalah perempuan. Berarti di dunia ini ada 800 juta muslimah. Bila seperempatnya saja berkerudung, ada 200 juta hijaber. "Satu orang pasti mempunyai lebih dari satu kerudung," kata Sapta. (Baca: Melalui Fesyen, Dian Pelangi Lakukan Syiar)
Di Indonesia, Sapta menambahkan, populasi muslim 85 persen dari total penduduk, atau sekitar 200 juta. Jumlah itu setara dengan seperdelapan penduduk muslim dunia. Bila penggunaan tekstil warga muslim dunia US$ 177 miliar, berarti konsumsi tekstil muslim Tanah Air US$ 22,125 miliar atau setara Rp 259 triliun per tahun. "Itu termasuk busana muslim pria."
Institusi resmi seperti Bea dan Cukai maupun asosiasi perancang busana juga belum memiliki rekap detail angka penjualan busana muslim nasional. Padahal sejumlah desainer muda terang-terangan mengaku punya lapak di luar negeri.
Sapta memberi contoh pasar Tanah Abang dan Thamrin City, yang dibanjiri pembeli berwajah Timur Tengah. Di pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara itu, mereka memborong berkarung-karung baju muslim untuk dijual di kampung halamannya. (Baca: Toko Khusus Busana Muslim Karya 60 Desainer)
<!--more-->
Sedikit 'petunjuk' berasal dari Badan Pusat Statistik. Berdasarkan catatan badan ini, pada 2013 sekitar 15-25 persen dari ekspor produk tekstil Indonesia adalah pakaian muslim. Ekspor pakaian jadi Indonesia tahun lalu US$ 3,9 miliar, dengan tren pertumbuhan lima tahun terakhir 4,9 persen.
Dian Pelangi termasuk salah satu rumah produksi yang ekspansif. Sejak terjadi peralihan tongkat kepemimpinan perusahaan keluarga pada 2008, jumlah cabangnya berkembang dari 5 menjadi 14. Satu di antaranya di Kuala Lumpur, Malaysia. Ada juga reseller di Qatar dan Turki. Jenahara memiliki stockist di Singapura dan Malaysia, dan tahun ini berencana merambah pasar Eropa. (Baca: Dian Pelangi Paham Selera Wanita Timur Tengah)
RETNO SULISTYOWATI | PINGIT ARIA
Berita Lainnya:
Dian Pelangi Kagumi Hijab Ascia Al Faraj
Dewi Sandra Belajar Pakai Jilbab dari Dian Pelangi
Sehari Bersama Dian Pelangi
Galeri Pakaian Perancis Luncurkan Koleksi Ramadhan
Berita terkait
Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang
2 hari lalu
Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.
Baca SelengkapnyaTampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian
4 hari lalu
Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTampil Kasual dengan Baju Flanel
11 hari lalu
Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee
Baca SelengkapnyaGaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini
19 hari lalu
Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.
Baca SelengkapnyaKolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?
24 hari lalu
Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion
Baca SelengkapnyaSejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran
28 hari lalu
Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRamadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
39 hari lalu
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.
Baca SelengkapnyaTiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana
56 hari lalu
Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.
Baca SelengkapnyaIDFES2024: Revolusi Fashion Lokal
6 Februari 2024
IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini
5 Februari 2024
Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.
Baca Selengkapnya