Mendadak Pap Smear

Reporter

Selasa, 9 September 2014 21:53 WIB

Sebuah alat Pap Smear (kanan bawah), alat untuk memeriksa leher rahim model konvensional dan model cair berada di ruang pajang di Museum Kanker Indonesia di Surabaya, (31/10). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Banyuwangi -Ratih Nur Cahyani, 46 tahun, keluar dari poli kulit dan kelamin dengan wajah sumringah. Dia langsung mendekati sahabatnya, Rudia Hartiningsih di ruang tunggu pasien. “Ternyata kamu benar, tidak sakit. Prosesnya juga cepat,” kata Ratih sambil merapikan pakaiannya.

Bayangan Ratih tentang pap smear berubah 180 derajat sejak menerima ajakan temannya itu untuk menjalani di Rumah Sakit Yasmin, Kabupaten Banyuwangi, Rabu siang, 3 September 2014. Ratih juga tidak bisa menepis peran program Jaminan Kesehatan Nasional yang menggratiskan layanan pemeriksaan sel untuk deteksi dini kanker leher rahim tersebut.

“Usia saya kan tergolong rawan kena kanker, tapi sekarang saya bisa lega kalau saya dipastikan aman,” kata ibu rumah tangga yang bersuamikan seorang polisi itu. (Baca: Sepertiga Perempuan 20-an Lewatkan Pap Smear)

Rudia sendiri mengaku sudah dua kali dia melakukan tes pap smear. Pap smear pertama, dia lakukan pada 10 tahun lalu. “Setelah itu tak pernah lagi tes karena dikenai biaya,” katanya.

Ibu dua anak itu baru tergerak tes lagi setelah mendapatkan brosur dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang berisi layanan gratis untuk pap smear. Dia pun aktif mengajak kawan-kawan perempuannya, seperti Ratih, untuk memeriksakan diri.

Kini, setiap harinya, Rumah Sakit Yasmin selalu didatangi 2-5 pasien perempuan untuk tes pap smear. Manajer Marketing rumah sakit tersebut, Agus Rianto, mengatakan, jumlah pasien tes pap smear memang meningkat drastis sejak digratiskan. Sebelum gratis, hanya 1-2 perempuan dalam setiap bulannya. “Sekarang, satu bulan saja sudah ada 100 pasien pap smear,” kata Agus.

Apa saja syarat pap smear gratis
<!--more-->

Syarat pap smear gratis ini, kata dia, adalah perempuan pemegang kartu JKN yang telah berusia minimal 30 tahun. Syarat penting lainnya bersidat ‘teknis’, yaitu pasien dilarang berhubungan badan 2 hari sebelumnya, tidak haid serta tidak menggunakan sabun pembersih pada daerah kewanitaan.

Peningkatan pasien untuk tes pap smear juga terjadi di RS Bhakti Husada, Kecamatan Glenmore. Direktur RS Bhakti Husada, Zunita Ahmadah, mengatakan, pasien tes pap smear saat ini mencapai 500 orang per bulan. Padahal sebelum program pap smear gratis berlaku, pasien pap smear hanya sekitar 50 orang per bulan. “Padahal pap smear gratis dari JKN baru efektif Juli,” kata Zunita.

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Adi Soenarno, mengatakan, menyediakan alokasi anggaran Rp 2,3 miliar untuk program pap smear gratis. Menurutnya, ada 7 rumah sakit dan 2 klinik mobile yang memiliki layanan pap smear gratis bagi pemegang kartu JKN di Banyuwangi.

Bila kejauhan untuk mengakses rumah sakit, peserta JKN juga bisa melakukan tes IVA alias inspeksi visual yang bisa dilayani oleh 45 puskesmas dan 200 bidan di Banyuwangi. Tes IVA ini merupakan cara sederhana mendeteksi kanker leher rahim tanpa pengujian laboratorium.

Menurut Adi, layanan pap smear gratis ini diluncurkan untuk menekan angka kematian pada perempuan akibat kanker leher rahim. Selain pap smear gratis, peserta JKN akan tetap mendapat pengobatan dan rawat inap gratis bila positif menderita kanker leher rahim.

Kanker rahim pembunuh perempuan nomor satu
<!--more-->

Dokter spesialis kandungan RSUD Blambangan, dr Haris Wibawanto SpOg, mengatakan, kanker rahim menjadi pembunuh nomor satu bagi perempuan. Mengutip data Yayasan Kanker Indonesia, setiap harinya muncul 40-45 kasus baru, dan 20-25 orang meninggal. Berarti setiap 1 jam diperkirakan 1 orang perempuan meninggal dunia karena kanker rahim. Alasannya, kata Haris, rata-rata pasien datang ketika menderita kanker stadium lanjut sehingga virus sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. “Setiap bulannya saya menangani 5-10 pasien kanker di atas stadium dua,” kata Haris.

Haris menjelaskan, kanker mulut rahim disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) yang menyerang leher rahim yakni bagian yang sempit antara kemaluan wanita dan rahim. Tingkatan kanker ini terbagi dalam stadium prakanker (stadium 1), stadium awal (stasium 1 dan 2A), dan stadium lanjut (stadium 2B sampai stadium 4).

Virus ini mudah menyebar kepada perempuan yang kurang menjaga kebersihan, berganti-ganti pasangan seks dan melakukan seks di bawah usia 16 tahun. Pada stadium awal, tidak ada gejala yang nampak. Namun pada stadium berikutnya, perempuan yang terinfeksi HPV akan mengalami keputihan yang terus menerus dan berbau serta perdarahan.

Hanya ada dua cara, kata Haris, untuk mencegah kanker mulut rahim ini. Pencegahan primer yakni dengan pap smear sedangkan pencegahan sekunder melalui imunisasi HPV. Bila diketahui sejak dini dengan pap smear, Haris menambahkan, maka penyebaran virus HPV pun secara cepat bisa dihentikan.

IKA NINGTYAS

Berita Terkait
Waspada, Perempuan Berisiko Kanker Leher Rahim
Pisang Turunkan Risiko Stroke Wanita Menopause
Makan Buah Tiap Hari Kurangi Risiko Sakit Jantung
Kapan Bayi Boleh Dipijat?





Berita terkait

Inilah Alasan Wanita Muda Berisiko Alami Serangan Jantung

18 Januari 2023

Inilah Alasan Wanita Muda Berisiko Alami Serangan Jantung

Wanita muda berisiko alami serangan jantung sebab gaya hidup tak sehat.

Baca Selengkapnya

Naomi Watts Ingin Menghilangkan Stigma Menopause

9 Juni 2022

Naomi Watts Ingin Menghilangkan Stigma Menopause

Naomi Watts mengaku kata menopause sempat membuatnya takut

Baca Selengkapnya

Berulang Kali Mengalami Infeksi Jamur Miss V Jangan Disepelekan

11 Maret 2022

Berulang Kali Mengalami Infeksi Jamur Miss V Jangan Disepelekan

Infeksi jamur disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur (ragi) di vagina.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional Ini 5 Masalah Penting Kesehatan Wanita

8 Maret 2022

Hari Perempuan Internasional Ini 5 Masalah Penting Kesehatan Wanita

Kesehatan wanita mencakup berbagai masalah khusus gender, seperti produksi estrogen, kesehatan mental, kesehatan seksual, dan masalah kesuburan

Baca Selengkapnya

Felicia Kawilarang Menjabat CMO Halodoc Tingkatkan Layanan Kesehatan Wanita

8 Maret 2022

Felicia Kawilarang Menjabat CMO Halodoc Tingkatkan Layanan Kesehatan Wanita

Felicia Kawilarang sebelumnya dipercaya memimpin tim marketing Halodoc sebagai Vice President (VP) selama lima tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Generasi Emas Indonesia Bergantung Pada Kesehatan Ibu dan Anak

17 November 2021

Generasi Emas Indonesia Bergantung Pada Kesehatan Ibu dan Anak

Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) BKKBN berisi panduan pencegahan stunting, pencegahan kematian ibu dan bayi serta menyiapkan kehamilan dan 1.000 hari pertama kehidupan.

Baca Selengkapnya

Sophie Countess of Wessex Minta Wanita Menopause Dapat Dukungan di Tempat Kerja

6 Oktober 2021

Sophie Countess of Wessex Minta Wanita Menopause Dapat Dukungan di Tempat Kerja

Sophie Countess of Wessex mengatakan banyak wanita berhenti bekerja karena menopasue, itu tragis.

Baca Selengkapnya

5 Tanda Penyakit pada Wanita yang Sering Diabaikan, Padahal Bisa Bahaya

29 Agustus 2021

5 Tanda Penyakit pada Wanita yang Sering Diabaikan, Padahal Bisa Bahaya

Beberapa gejala gangguan kesehatan pada wanita sering kali dianggap normal, termasuk pembengkakan payudara dan mengompol.

Baca Selengkapnya

Hindari Hal Ini Saat Membersihkan Vagina

29 Agustus 2021

Hindari Hal Ini Saat Membersihkan Vagina

Membersihkan vagina harus dengan cara yang tepat untuk menghindari infeksi dan iritasi.

Baca Selengkapnya

Salma Hayek Ungkap Payudaranya Bertambah Besar Saat Menopause

24 Juni 2021

Salma Hayek Ungkap Payudaranya Bertambah Besar Saat Menopause

Salma Hayek merasa tidak banyak orang berbicara tentang gejala menopause

Baca Selengkapnya