TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data Kementerian Kesehatan RI, Oktober 2014, 50 persen jemaah haji asal Indonesia yang meninggal, disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke, 18 persen karena penyakit pernapasan (respiratory disease) dan sisanya menyebar.
Upaya keras untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah ini terus dilakukan, termasuk menyediakan suplemen yang bisa membantu masyarakat.
Hemaviton Cardio, membantu menurunkan kolesterol tetapi juga dapat mencegah kolesterol masuk ke dalam darah. Menurut Deputy General Manager Pharma Consumer Health PT Tempo Scan Pacific Tbk Audrey Yolanda Gandadjaja di Jakarta pada 24 Oktober 2014, produk ini mengandung fitosterol, beta-karoten, Vitamin C, Vitamin E, zinc, selenium, dan Vitamin B3.
Menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (cardiovascular diseases). Fitosterol aman dikonsumsi karena berasal dari bahan alami dari tumbuh-tumbuhan. (Baca: Yuk, Turunkan Kolesterol Jahat dalam Tujuh Hari)
Selain itu membantu menurunkan kolesterol Low-density lipoprotein (LDL) dan kolesterol total yang sudah ada di dalam darah namun juga dapat memblok kolesterol sebelum masuk ke dalam darah.
Fitosterol merupakan bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, yang bekerja dengan mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus dan saluran darah dengan cara memblok kolesterol yang masuk bersamaan dengan makanan yang dikonsumsi agar dapat langsung diekskresikan melalui feses.
Beta-karoten, Vitamin C, Vitamin E, zinc, dan selenium adalah antioksidan lengkap yang membantu menjaga dan mempertahankan elastisitas pembuluh darah sehingga dapat menghambat penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sementara Niacin atau Vitamin B3 mempunyai peran penting dalam metabolisme kolesterol.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
4 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.