TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga lari yang sedang digandrungi banyak orang tak lepas dari intaian cedera. Pelari pemula, misalnya, banyak yang merasakan nyeri di bagian telapak kaki, dari ujung jari hingga tumit. Sedangkan mereka yang sering melakukan lari cepat atau sprint, dokter spesialis kesehatan olahraga Hario Tilarso menjelaskan, biasanya merasakan sakit pada ujung telapak.
Adapun penggemar lari jarak jauh mengalami kesakitan yang umumnya melanda bagian tengah telapak hingga tumit. Namun, Hario melanjutkan, tipikal nyeri tersebut bisa berbeda, bergantung pada cara orang menapak. "Ada yang lebih banyak menggunakan tumitnya ketika berlari, sehingga dari sepatunya terlihat bagian belakang yang lebih cepat aus," katanya pekan lalu.
Trauma berulang di bagian telapak ini akan menimbulkan plantar fasciitis atau peradangan ligamen--jaringan ikat antartulang. Tandanya, kata pengajar di Ilmu Kedokteran Olahraga Universitas Indonesia ini, ketika bangun tidur terjadi kekakuan di bagian telapak. "Kalau jalan sepuluh langkah baru terasa, kemudian nyeri itu hilang lagi," kata Hario.
Naik dari pergelangan kaki, yaitu lutut. "Di sini terletak sendi yang paling rumit," kata Ketua Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga Indonesia ini. Pada persendian yang merupakan titik temu antara paha dan betis ini terdapat bantalan yang berfungsi sebagai peredam. Ya, lutut mirip shockbreaker pada mobil. (Baca: Terbukti Olahraga Lebih Baik daripada Obat)
Bagian yang lentur ini akan menahan berat tubuh. Hario menjelaskan berlari itu sama saja memberi beban lutut dan engkel 5-8 kali berat badan. Jadi orang dengan tubuh seberat 80 kilogram, sekali dia menapakkan kaki ke bumi, dia menjatuhkan bobot hingga 400 kilogram untuk lututnya. Adapun untuk berjalan, hanya maksimal dua kali berat badan yang ditanggung lutut.
Nyeri di lokasi ini, menurut dokter spesialis kesehatan olahraga lainnya, Michael, biasanya muncul akibat kesalahan teknik berlari. Atau memang orang tersebut memiliki otot penopang yang lemah. Untuk orang seperti itu, ia menyarankan agar memakai alat bantu penahan maupun penyokong lutut. (Baca juga: 5 Manfaat Olahraga di Luar Ruangan)
Cedera kedua yang sering ditemui adalah pada bagian betis dan paha. "Biasanya karena peregangan yang kurang baik," kata Michael. Akibatnya, ketika paha terus dipacu untuk berlari, ototnya akan tertarik. Timbullah dua penyebab nyeri, yaitu strain atau otot tertarik, dan sprain yang berupa robekan serat otot. Responsnya berupa bengkak dan keseleo di paha belakang.
Terakhir adalah cedera di bagian pinggang. Michael mengatakan cedera ini mudah dijumpai pada mereka yang punya masalah berat badan. Ia menganjurkan pelari obesitas untuk memulai dengan jarak dan waktu yang pendek, mengingat beban lutut yang harus menopang bobot tubuh. Kalau lutut tidak kuat, nyerinya bisa menjalar ke pinggang.
DIANING SARI
Terpopuler:
Koleksi Nakal Monstore Buka JFW 2015
Di JFW 2015, Desainer Jepang Bikin Baju Muslim
JFW 2015 Resmi Dibuka
Griya PMI Solo Sembuhkan 50 Persen Pasien Gila
Perancang: Tren Baju Putih Bermakna Aman
Berita terkait
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?
5 jam lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
11 jam lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
7 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
9 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
9 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
10 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
10 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
13 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDefinisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang
17 hari lalu
Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.
Baca Selengkapnya