Benarkah Kangen Water Bikin Sehat?  

Reporter

Editor

Isma Savitri

Senin, 10 November 2014 15:40 WIB

AP/Heng Sinith

TEMPO.CO, Jakarta - Alat pemroduksi kangen water atau air dengan pH basa bikinan Enagic USA Inc sedang laris di Indonesia. Menurut Donny Satiya, distributor independen Kangen Water Indonesia, sejak diperkenalkan tiga tahun lalu, peminat mesin kangen water melonjak. Permintaannya hingga 400 mesin tiap bulan. Padahal harganya tidak murah, Rp 24,5-70 juta per unit.

Satu menit, alat itu bisa memproses 2 liter air. "Air ini bukan obat," kata Donny. Namun, toh alat itu sudah telanjur dipopulerkan sebagai "mata air ajaib". Air yang keluar darinya diklaim bisa membuat peminumnya tidur lebih nyenyak, energinya meningkat, dan racun enyah dari tubuhnya. Mereka yang tidak mampu memiliki alatnya bisa membeli air kangen karena banyak pemilik alat yang menjual airnya.

Kangen water bukan berarti air rindu. Kangen berasal dari bahasa Jepang yang berarti era baru. Pada 1965, ketika ekonomi Jepang sedang meroket dan penduduknya tergila-gila pada kesehatan, pemerintah negeri itu memulai penelitian untuk mencari air berkhasiat. Pada 1980-an, Departemen Kesehatan Jepang mengumumkan hasil penelitian bahwa air dengan ion atau air alkali memberikan manfaat begitu besar pada kesehatan. (Baca juga: Keajaiban Air Negeri Sakura)

Dengan sifat yang sudah menjadi basa, air kangen dengan perlahan menggantikan cairan tubuh yang terlalu asam. Tubuh bersifat asam karena pola makan dan gaya hidup. Nah, air kangen sendiri dapat memperlambat proses penuaan sel tubuh, mencegah terjadinya kerusakan gigi dan tulang. Air alkali juga diklaim akan menetralkan tingkat keasaman (pH) darah sehingga menormalkan aliran darah, lebih efektif untuk masuk ke dalam sel tubuh dan lebih cepat menghidrasi tubuh.

Namun klaim itu diragukan sejumlah ahli. Menurut ahli gizi Emilia Achmadi, segala promosi keampuhan air dengan pH di atas 8—seperti bisa menyeimbangkan kondisi asam basa di seluruh tubuh—hanyalah isapan jempol. "Saya bilang itu pseudo science, ilmiah yang pura-pura," katanya. "Mereka tidak menipu, tapi tidak memberikan aspek yang benar." Adapun Ketua Indonesian Hydration Working Group Saptawati mengatakan keampuhan air kangen belum terbukti secara ilmiah berdasarkan penelitian.

Lalu bagaimana dengan klaim detoksifikasi? Menurut profesor gizi dari Institut Pertanian Bogor, Hardinsyah Ridwan, sebenarnya detoksifikasi bisa dilakukan dengan meminum air biasa. "Konsumsi air yang cukup membuat metabolisme tubuh bekerja dengan baik," kata Hardinsyah. Banyak keluhan kesehatan timbul sebenarnya disebabkan oleh hal sepele: kurang minum air. Dengan demikian, untuk mengatasinya, cukup dengan minum air sesuai kebutuhan. (Baca juga: Air Putih Turunkan Risiko Diabetes)

DIANING SARI



Terpopuler:
Ardistia Dwiasri, Eksis di Negeri Heterogen
Busana 3 Desainer, Kolaborasi Tren Make Up 2015
Wanita Indonesia Rentan Obesitas
Perlindungan Kulit dari Radikal Bebas
Merokok Bisa Sebabkan Nyeri Punggung



























Advertising
Advertising



Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

28 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya