TEMPO.CO, Jakarta - Kangen water, cairan yang diolah dari mesin bikinan Jepang, sedang ngetren di Indonesia. Air ber-pH basa itu disebut bisa membuat peminumnya tidur lebih nyenyak, energinya meningkat, dan racun enyah dari tubuhnya. (Baca: Keajaiban Air Negeri Sakura)
Namun sejumlah ahli masih meragukannya. Ahli gizi Emilia Achmadi menilai segala promosi keampuhan air dengan pH di atas 8—seperti bisa menyeimbangkan kondisi asam-basa di seluruh tubuh—hanyalah isapan jempol. Sedangkan Ketua Indonesian Hydration Working Group, Saptawati, pekan lalu mengatakan manfaat kangen water belum terbukti secara ilmiah berdasarkan penelitian.
Menurut Saptawati, keadaan normal tubuh hanya membutuhkan air mineral alami. "Menetralkan keseimbangan asam-basa bisa dilakukan dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang memang membawa unsur basa," ujarnya. Yang terpenting adalah pola makan yang seimbang artinya cukup serat, air minum, dan variasi bahan pangan dalam satu porsi sajian. Sejatinya air yang dibutuhkan oleh manusia, kata Saptawati, adalah air hipotonik atau air mineral alamiah.
Kalaupun mau minum air yang memiliki pH basa alamiah, kata profesor gizi dari Institut Pertanian Bogor, Hardinsyah Ridwan, kita bisa mengkonsumsi air kelapa tua. Bahkan di dalam air kelapa kita bisa mendapatkan tambahan mineral magnesium dan potasium. Atau kita bisa minum air yang disimpan dalam kendi tanah liat. "Orang-orang tua zaman dulu sudah melakukannya," ujar Ketua Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia ini.
Bahkan, basa yang berlebihan memiliki efek negatif—meski tidak terlalu menakutkan. Hardinsyah mengatakan konsumsi air basa yang berlebihan akan memperberat kerja lambung. "Lambung yang menciptakan suasana asam dalam penghancuran makanan, harus mengeluarkan ekstra asamnya untuk menetralisir air dengan pH tinggi." kata dia. Karenanya, kalau pun ingin mengkonsumsinya, Hardinsyah menyarankan untuk tidak terlalu sering. "Sesekali tidak apa," ujar guru besar ilmu gizi ini.
Air minum yang beredar saat ini, Emilia menjelaskan, berada di kisaran pH 6,5-8,5. Itu tidak terlalu jauh dari derajat asam-basa normal, yaitu pH 7. Standar tersebut jua yang dipakai air minum dalam kemasan. Air yang terlalu asam memiliki sifat korosif. Bisa dilihat pada bahan dengan material besi yang disimpan pada air asam akan mudah berkarat. Sifat yang menggerogoti ini, kata dia, bisa terjadi pada manusia dengan ditandai pengeroposan tulang. Adapun konsumsi air yang terlalu basa bisa dilihat dari timbulnya kerak di rongga mulut.
Meski risiko kesehatan akibat mengkonsumsi air dengan pH basa ini tidak terlalu mengkhawatirkan, Emilia menganggap itu tak perlu. "Mereka melakukan hal berlebihan untuk kesia-siaan, membayar terlalu besar untuk sesuatu yang tak jelas juntrungannya," kata Emilia. "Tidak ada yang namanya obat ajaib," ujar dia lagi. Demikian juga, tak ada mata air ajaib. (Baca juga: Air Putih Turunkan Risiko Diabetes Hingga 7 Persen)
DIANING SARI
Terpopuler:
Guru Yoga Jennifer Anniston Akan Kunjungi Jakarta
Busana 3 Desainer, Kolaborasi Tren Make Up 2015
Warna Pastel Jadi Tren untuk Bahan Kain
Itang Yunasz dalam Gaya Exotic Journey Sumba
Wanita Indonesia Rentan Obesitas
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
26 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya