TEMPO.CO, Jakarta - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang berlangsung 12 Desember 2014 menarik perhatian. Pada peringatan Harbolnas, 78 situs e-commerce dari berbagai kategori akan menghadirkan penawaran khusus serta diskon besar-besaran hingga 90 persen. (Baca: Pembeli Belanja Online Mulai Pakai Kartu Kredit)
Menariknya, berbagai diskon dan penawaran tersebut hanya akan berlangsung selama 24 jam saja. Menurut pengamat belanja, gaya hidup, dan mode, Amelia Masniari, belanja online kini jadi euforia. Masyarakat yang melek teknologi dan memahami media sosial pastinya akan memanfaatkan belanja online.
"Tetapi euforia itu akan sesaat saja. Orang kini tren belanja online tapi akhirnya juga kembali ke belanja konvensional. Menurut saya, bagaimana pun belanja ya esensinya harus melihat produk barangnya ada, bisa kita raba dan rasakan. Kalau di online cuma seperti lihat gambar di foto atau majalah," ujar wanita yang biasa disapa Miss Jinjing tersebut, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: Cara Netizen Umbar Emosi di Hari Belanja Online)
Amel menuturkan, sejauh ini, penggila belanja ya perempuan. Meski bukan bermaksud menyinggung soal gender, perempuan dan belanja seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.
Wanita yang sudah menulis dan menerbitkan tujuh buah buku, yakni Miss Jinjing Belanja sampai Mati, Miss Jinjing Rumpi sampai Pagi, Miss Jinjing Pantang Mati Gaya, Miss Jinjing Belanja sampai Mati di China, Miss Jinjing Siapa Takut Cerai? Takut Banget!, Miss Jinjing Belanja Sampai Mati di Tokyo, dan Miss Jinjing Girl’s Guide, tersebut mengatakan, "Belanja menjadi sebuah sensasi tersendiri bagi kaum Hawa. Kini, saatnya juga penggila belanja bakal bersukacita dengan merayakan peringatan Habolnas." (Baca: Soal Belanja, Miss Jinjing: Indonesia Bangsa Latah)
HADRIANI P.
Terpopuler
Gaya Seksi Olivia Jensen dan Pevita Pearce
Bokong Indah Ala Kim dan Syahrini jadi Tren?
Heboh #kodokijo Jadi Tren Media Sosial
Disebut Bokong Indah Hasil Operasi,Syahrini Senyum
Kesempurnaan Angka 9 ala Arantxa Adi
Berita terkait
2025, Bukalapak Prediksi Uang Beredar di Bisnis Digital USD 130 M
28 Februari 2019
Bukalapak memperkirakan jumlah uang yang beredar dalam bisnis digital pada tahun 2025 bakal mencapai US$ 130 miliar.
Baca SelengkapnyaUpaya Bukalapak Hadapi Persaingan dengan Ecommerce Dunia
24 November 2018
Bukalapak bakal menggenjot kualitas dari 4 juta pelapak yang berdagang di platform tersebut.
Baca SelengkapnyaBekraf Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling
3 Oktober 2018
Yoseph Payong Masan, Kasubdit Hubungan Antarlembaga Pemerintah Dalam Negeri, Bekraf, Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling.
Baca SelengkapnyaTokopedia Jual 51 Ton Kurma Online Selama Ramadan 2018
14 Juni 2018
Animo warga untuk berbelanja online selama Ramadan meningkat signifikan. Tak hanya Tokopedia, semua perdagangan online menunjukkan peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaAlibaba Kucurkan Lagi Rp 13 Triliun untuk Lazada
28 Juni 2017
Lazada didirikan pada tahun 2012 dengan kantor pusatnya di Singapura
Baca SelengkapnyaBerlibur? Manfaatkan Situs Penyedia Diskon Tiket Pesawat, Hotel
20 Juni 2017
Dengan memanfaatkan situs penyedia harga tiket pesawat dan hotel, semakin banyak pengeluaran yang bisa dihemat.
Baca SelengkapnyaJakarta Great Online Sale 2017 Berlangsung Tujuh Hari
14 Juni 2017
Jakarta Great Online Sale (JGOS) 2017 hadir memberikan diskon
hingga 95 persen.
Amazon Diprediksi Dahului Apple Jadi Perusahaan USD 1 Triliun
13 Juni 2017
Amazon diprediksi bakal mengalahkan Apple dan Google untuk menjadi perusahaan pertama bernilai US$ 1 triliun.
Baca SelengkapnyaKeamanan dan Harga, Dua Hal Penting Saat Anda Belanja Online
10 Juni 2017
Selain faktor keamanan, pertimbangan harga menempati peringkat kedua sebesar 85,5 persen, diikuti oleh kenyamanan 85,1 persen.
Baca SelengkapnyaBerita Teknologi Terbaru: Bukalapak Luncurkan Program BukaEmas
4 Juni 2017
Bukalapak meluncurkan program BukaEmas, jual beli emas secara online dan murah.
Baca Selengkapnya