Kapan si Kecil Perlu Inhalasi?

Reporter

Editor

Kamis, 18 Desember 2014 00:00 WIB

Kapan si Kecil Perlu Inhalasi

INFO SEHAT - Terapi inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui penghisapan atau hirupan. Fungsi utama terapi ini adalah mencairkan dahak atau lendir yang menutupi saluran pernapasan sehingga anak dapat bernapas normal kembali dan tidak sesak.


Pemberian obat secara inhalasi mempunyai beberapa keuntungan yaitu obat bekerja langsung pada saluran napas, kerjanya cepat, dosis obat yang digunakan kecil, efek samping minimal karena konsentrasi obat di dalam darah sedikit atau rendah dan terapi ini tidak berbahaya bila dilakukan secara berulang pada anak.


Persiapan apa saja yang perlu dilakukan sebelum melakukan terapi inhalasi pada anak? Terapi inhalasi sebaiknya tidak dilakukan setelah anak makan atau minum susu untuk menghindari efek muntah dan makanan masuk ke dalam saluran pernapasan. Pergunakan masker yang sesuai dengan bayi atau anak agar pada saat inhalasi obat dapat dihirup dengan maksimal.


Anda tak perlu khawatir apabila si kecil menangis pada saat diberikan terapi inhalasi. Asal tahu saja, dengan menangis anak akan berusaha menarik napas panjang dan dalam sehingga obat bisa masuk ke paru-paru dengan lebih maksimal.


Setelah diberikan terapi inhalasi, anak dapat dilakukan chest physiotherapy. Yaitu suatu teknik untuk membantu pengeluaran lendir, misalnya clapping atau tepukan daerah dada dan punggung, vibrasi, dan postural drainage. Inhalasi dapat dilakukan beberapa kali pada keadaan dahak atau lendir yang banyak.


Advertising
Advertising

Orangtua tidak perlu khawatir, obat-obat yang digunakan pada terapi inhalasi tidak akan menimbulkan ketergantungan dan tidak mempunyai efek samping yang berbahaya. Terapi inhalasi juga tidak harus dikerjakan dalam paket 3-5 hari berturut-turut. Terapi ini hanya diberikan untuk menghilangkan lendir dan mengurangi sesak dalam waktu sesegera mungkin. Pengulangan tindakan dikerjakan berdasarkan respons penguapan. Apabila responsnya baik (sesak berkurang) maka tidak perlu diulang, tetapi apabila kurang baik, maka dapat diulang 30 menit kemudian.


Pada keluhan batuk keras tanpa disertai lendir yang banyak dan sesak tidak diperlukan inhalasi. Terapi inhalasi tidak dianjurkan untuk terapi hidung buntu atau pilek. Pada kasus yang ringan dan tidak sesak terapi inhalasi tidak perlu diberikan.


(dr Nurul Iman Nilam Sari Sp.A - RS Premier Jatinegara)

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

25 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya