TEMPO.CO, Jakarta -Tidur siang dibutuhkan oleh anak-anak, bukan hanya karena mampu membuat tubuh lebih segar. Tidur siang juga bisa membantu ketahanan memori. "Kami menemukan bahwa tidur siang membantu bayi untuk mempertahankan daya ingat dalam jangka waktu yang panjang," kata Sabine Seehagen, ahli kesehatan anak dan psikologi remaja di Ruhr-University Bochum, Jerman, Selasa, 13 Januari 2015.
"Dalam percobaan kami, tidur siang selama setidaknya setengah jam hingga empat jam akan mempertajam daya ingat bayi," ia melanjutkan. (Ini 5 Cara Hindari Ruam pada Bayi)
Studi ini tidak definitif mengkonfirmasi bahwa tidur siang sendiri membantu ingatan tetap kuat, namun para peneliti percaya bahwa istirahat lebih lama akan memberikan efek yang baik pada memori.
Para ilmuwan telah lama mengaitkan lebih banyak tidur untuk mendapatkan memori atau daya ingat yang lebih baik. Mereka membuktikan bahwa bayi yang tidur siang setelah belajar akan ingat apa yang mereka pelajari. (Kenali Gangguan Ruam Bayi Anda)
Seehagen mengatakan bahwa bayi yang tidak tidur siang tidak akan memiliki memori yang baik karena mereka sudah lelah. Namun, ia mengatakan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil penemuannya ini.
Jadi, berapa banyak tidur siang yang bayi butuhkan? Tidur siang setelah belajar dapat membantu bayi mengingat informasi dari waktu ke waktu," katanya. Dia menambahkan bahwa tidur siang setidaknya 30 menit tampaknya akan sangat membantu, meskipun efeknya belum banyak.
"Selain untuk anak, ada banyak studi dalam literatur yang menunjukkan manfaat tidur siang bagi orang dewasa, tetapi orang dewasa tidak perlu tidur siang jika tidak terlalu perlu," kata Rebecca Gomez, seorang profesor psikologi di University of Arizona.
RIZAL | WEBMD
Terpopuler
Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot
Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan'
Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang
7 Hal Terjadi Setelah Budi Gunawan Tersangka
Jadi Tersangka, Budi Gunawan Berkaca-kaca
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
28 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya