Bugar dengan Setruman Listrik  

Reporter

Senin, 19 Januari 2015 15:12 WIB

healthmango.com

TEMPO.CO, Jakarta - Apa rasanya berolahraga sambil disetrum aliran listrik? M. Kris Wahyudi adalah salah satu warga Ibu Kota yang menggemari latihan ini. Ketika ditemui Tempo dua pekan lalu, ia sedang berlatih dengan bantuan mesin electrical muscle stimulation (EMS). Tubuh Kris dibalut rompi dengan banyak kabel yang terhubung ke mesin EMS.

Kabel-kabel itu mengalirkan listrik ke bagian-bagian tubuh Kris, seperti lengan, perut, paha, pantat, dada, punggung atas, dan pinggang. Kris mengaku menyukai merasakan tubuhnya dialiri listrik sambil berlatih kebugaran. Tapi tetap saja ia mengaduh ketika latihan berlangsung baru lima menit. "Arrrgh!" ujarnya di pusat kebugaran 20 Fit.

Dokter spesialis rehabilitasi medis Damayanti Tinduh mengatakan mesin EMS sebenarnya adalah alat medis yang dikenal sebagai neuromuscular electrical stimulation (NMES). "Sudah lama untuk rehabilitasi medis," ujar pengajar di Universitas Airlangga, Surabaya, ini lewat surat elektronik. Di dunia kedokteran, alat ini dipakai untuk menimbulkan kontraksi otot lewat impuls elektrik (electromyostimulation). Belakangan, alat ini dipakai untuk latihan kebugaran dan kecantikan sebagai penghilang selulit.

Terapi EMS lumrah dipakai untuk merelaksasi otot yang kaku, mencegah atau menghalangi atrofi nirguna (penyusutan jaringan otot), meningkatkan sirkulasi darah lokal, melatih kembali otot yang tidak berfungsi normal, dan mempertahankan atau meningkatkan luas gerak sendi. Biasanya, dalam dunia kedokteran, alat ini dipakai untuk pasien stroke, pasien yang telah menjalani operasi otak, atau pasien yang mengalami gangguan atau cedera otot.

Sewaktu tubuh Kris ditempeli elektroda, setiap empat detik sekali ia melakukan satu gerakan. Lalu istirahat empat detik dan mulai lagi hingga habis 20 menit untuk satu kali sesi. Saban empat detik, tubuhnya akan dialiri listrik sekitar 99 hertz. "Kalau lebih dari 20 menit, bisa overtraining," ujar Rekso Hadinoto, master trainer di 20 Fit. "Otot akan kelelahan, bisa-bisa bergetar sendiri hingga mengalami tremor."

Batasan juga diberikan untuk jumlah sesi latihan, cukup dua-tiga kali sepekan. Bagi pemula, Nyoto—sapaan Rekso Hadinoto—mengatakan perlu rehat 3 x 24 jam setelah latihan pertama. Yang sudah mahir bisa mengambil jeda 2 x 24 jam dari sesi satu ke yang lain. Dokter Michael menuturkan memang otot perlu masa istirahat. Semakin berat latihan, semakin lelah otot, sehingga rentan mengalami cedera dan menjadi tidak seimbang.

Ada lima tipe latihan yang dibuat sesuai dengan tujuan klien, yakni latihan untuk kekuatan (strength), inti (core), fleksibilitas (flexibility), keseimbangan (balance), dan kardio (cardio). Nyoto mengatakan EMS bisa dipakai untuk menurunkan dan menaikkan berat badan, membentuk otot, serta memulihkan cedera.

KC | DIANING SARI

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

28 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya