TEMPO.CO , Quensland: Para peneliti Australia melaporkan bahwa wanita dengan diabetes tipe 1 memiliki risiko lebih besar 40 persen untuk meninggal dibandingkan dengan pria.
Dalam sebuah analisis yang melibatkan lebih dari 200 ribu orang, para peneliti menemukan bahwa wanita dengan diabetes tipe 1 memiliki risiko 37 persen lebih tinggi untuk meninggal akibat stroke dibandingkan dengan pria dengan diabetes tipe 1.
Para peneliti juga menemukan wanita dengan diabetes tipe 1 memiliki risiko 44 persen meninggal akibat penyakit ginjal dibandingkan pria dengan diabetes tipe 1.
"Diabetes tipe 1 meningkatkan risiko kematian dini pada perempuan dan laki-laki, tetapi diabetes tipe 1 jauh lebih mematikan bagi wanita daripada pria dengan kondisi tersebut," kata Rachel Huxley, peneliti di Clinical Trials Queensland, University of Queensland, Australia, Sabtu, 7 Februari 2015. Laporan ini diterbitkan dalam The Lancet Diabetes & Endokrinologi edisi online.
Diabetes 1 merupakan penyakit autoimun yang menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Insulin adalah hormon yang diperlukan untuk mengkonversi gula dan makanan lain menjadi energi. Saat ini diabetes tipe 1 pada anak-anak dan remaja telah meningkat sebesar 3 persen setiap tahun sejak 1989. Di Amerika Serikat, sekitar 15 ribu anak-anak dan orang dewasa didiagnosis dengan diabetes tipe 1.
Karena orang-orang dengan diabetes tipe 1 tidak menghasilkan insulin mereka sendiri, mereka harus menggantinya melalui beberapa suntikan harian atau dengan pompa insulin dengan tabung kecil yang dimasukkan di bawah kulit.
Namun, kebutuhan insulin selalu berubah. Tergantung pada makanan yang dimakan, tingkat aktivitas, dan bahkan stres. Hal ini membuat beberapa orang kesulitan untuk mendapatkan dosis insulin yang tepat. Ketika terlalu sedikit insulin yang diberikan, kadar gula darah akan meningkat. Akibatnya, hal ini dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti peningkatan risiko penyakit jantung.
Tapi terlalu banyak insulin dapat menyebabkan kadar gula darah rendah (hipoglikemia), yang dengan cepat dapat menyebabkan sejumlah gejala tidak nyaman, seperti berkeringat, mual, iritabilitas dan kebingungan. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan hipoglikemia ketidaksadaran dan bahkan kematian.
RIZAL | WEBMD
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
22 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya