Ulasan IFW 2015, Siapa Dipuji dan Siapa Minus?

Reporter

Editor

Subkhan tnr

Senin, 9 Maret 2015 20:21 WIB

Model berjalan membawakan rancangan dalam pembukaan Indonesia Fashion Week 2014 di JCC, 26 Februari 2015. IFW 2015 menampilkan pameran dari sekitar 750 label lokal. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta--Desainer Sean Loh dan Sheila Agatha mendapat kehormatan menutup Indonesia Fashion Week 2015, Ahad, 1 Maret 2015. Padahal, pasangan Malaysia-Indonesia yang sama-sama baru 24 tahun itu terbilang pendatang baru di industri mode Indonesia.


Sean & Sheila mengisi jadwal pamungkas bersama Peggy Hartanto. Keduanya punya ciri khas yang jelas. Peggy Hartanto dikenal luas dengan rancangan gaun cocktai-lnya yang sudah dipakai oleh selebriti Hollywood. Sedangkan Sean & Sheila menyebut desainnya memadukan tradisi lokal dengan citarasa internasional. “Kami tetap memasukkan unsur kearifan dan keterampilan lokal dalam desain kami,” ujar Sean Loh seperti ditulis Koran Tempo, Ahad, 8 Maret 2015.


Desainer lain yang tampil menarik dalam IFW tahun ini antara lain Ardistia New York, Populo Batik, dan Sofie pada hari pertama. Kemudian ada desainer busana muslim Jenahara, Ria Miranda dan Itang Yunasz—lewat label Moshaict—serta label Lekat pada hari kedua. Desainer Albert Yanuar lewat lini kedua merk pakaiannya Algarry dan desainer Rinda Salmun yang tampil pada hari ketiga juga wajib untuk disebut sebagai salah satu yang terbaik. Serta adapula Hartono Gan, Lulu Lutfi Labibi, Yosep Sinudarsono—ketiganya tergabung dalam label Fashion First—serta lulusan Lembaga Pendidikan Tata Busana Susan Budiardjo yang bergabung dalam peragaan berjudul Permixtio.

Di luar nama-nama yang disebutkan tadi, masih banyak kebingungan dan kebosanan dalam rancangan para desainer. Sebagian bahkan memilih untuk bernostalgia dengan desain era 1980-an, tanpa sadar kalau periode itu sudah lama ditinggalkan. Ada juga yang mengulang-ulang koleksinya setiap tahun dengan bungkus yang berbeda dan peragaan yang sangat meriah. Sebut saja desainer kebaya kondang Anne Avantie dengan kebayanya yang seperti kostum karnaval.

Beberapa kain sarungnya sudah kita lihat pada koleksi Legong Srimpi tahun lalu. Pun semua penonton sudah tahu kalau Anne hanya memindahkan aksen bunga pada kebaya brokatnya dari pangkal paha ke bahu. Satu-satunya yang baru dari peragaan Anne kali ini adalah penggunaan aplikasi kain perca dari sisa-sisa kebakaran Pasar Klewer Solo pada beberapa brokatnya. Bagaimanapun, publik menyukai peragaan ala Anne, terlihat dari sesaknya penonton yang menyaksikan pagelarannya sambil berdiri.

Sebagian besar desainer APPMI tetap mempertahankan pengolahan kain tradisional sebagai nyawa utama desainnya. Kebanyakan dari desain itu bahkan tidak lagi baru, karena diluar panggung peragaan busana di Jakarta Convention Center, ada ribuan gerai yang menjual produk yang mirip-mirip. Mengunjungi IFW tahun ini lebih mirip mengunjungi pasar besar dengan jumlah pengunjung yang mencapai 120 ribu orang. Melihat itu, wacana pemisahan antara Indonesia Fashion Week dengan fashion trade show yang dicetuskan oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf perlu diwujudkan.


SUBKHAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

7 menit lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

14 menit lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

24 menit lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

26 menit lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

27 menit lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 atas China Taipei

28 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 atas China Taipei

Fajar / Rian meraih kemenangan atas wakil China Taipei, Lee Yang / Wang Chi Lin pada babak semifinal Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

34 menit lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

41 menit lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah di PTN Makin Mahal karena Status PTNBH

42 menit lalu

Biaya Kuliah di PTN Makin Mahal karena Status PTNBH

Biaya kuliah di perguruan tinggi negeri atau PTN terus mengalami kenaikan. Akibat rencana alih status ke PTNBH atau kampus berbadan hukum.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

50 menit lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya