Keriaan Hari Minggu Milik Ajeng Kuswiasih

Reporter

Selasa, 17 Maret 2015 22:00 WIB

Marketing Director Catha, Ajeng Kuswiasih. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam hidup Ajeng Kuswiasih, ada tiga hal yang membuatnya bahagia yaitu bertemu dengan banyak orang, mode, dan tas kulit.

"Aku sangat menyukai hari Minggu. Saat itu, semua orang berkumpul," kata Ajeng Kuswiasih, Direktur Pemasaran Chata Bags. "Dan aku selalu menganggap diriku sebagai gadis yang beruntung," ujar dia saat kami bertemu dua pekan lalu, di sebuah kafe yang teduh di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ajeng memakai baju hijau, celana krem, dan sepatu berhak tinggi.

Ketika dihadpkan pada pertanyaan, apakah ia pernah menonton Silver Linings Playbook, yang dibintangi Jennifer Lawrence? Ajeng menggeleng. Film favoritnya adalah The Holiday, yang dibintangi Cameron Diaz dan Kate Winslet.


Bisa jadi pertanyaan itu terlontar buat Ajeng lantaran apa yang dia katakan barusan mirip ucapan Pat pada awal film Silver Linings: "Sunday's my favorite day again. I think of what everyone did for me, and I feel like a very lucky guy."

Sambil mengulum senyum, Ajeng mengatakan tak mengutip kata-kata Pat. Bahkan kisah hidupnya sama sekali berbeda dengan Pat. Ajeng mengatakan itu hanya karena ia memang menyukai keriaan di hari Minggu. Kegembiraan yang bisa ia bawa ke hari Senin dan seterusnya, ketika ia sibuk memasarkan tas kulit premium asli Indonesia itu.

"Aku ingin dikenang sebagai Ajeng si penjual tas," katanya. Dulu, saat kuliah di Universitas Katolik Atma Jaya, Ajeng ingin menjadi seperti Susi Pudjiastuti, yang memiliki perusahaan penerbangan. Tapi Ajeng kemudian sadar, passion dia ada di sekitar fashion.

Ada tiga alasan Ajeng menyukai pekerjaannya saat ini. Pertama, ia berkesempatan bertemu dengan banyak orang. Ajeng seperti menyerap energi dari orang yang ditemuinya. Setidaknya, setiap pekan dia harus berkenalan dengan tiga orang baru. Ajeng tak betah sendiri. Jika orang lain kerap terganggu oleh pesan yang masuk ke ponsel, Ajeng justru menikmatinya. "Kalau telepon diam, tak ada yang mengirim pesan untuk menanyakan kabar, aku bisa senewen," ucapnya.

Kedua, mode adalah sesuatu yang bisa membuatnya bahagia. Ia punya puluhan tas dan belasan sepatu. Dua hal yang menentukan mood-nya adalah, "Rambut yang bagus dan sepatu berhak," kata perempuan setinggi 160 sentimeter ini.

Ketiga, ia berkesempatan memajukan brand lokal. Berbeda dengan busana lokal yang sudah mendapat tempat di kalangan pencinta fashion, tas premium lokal kerap masih dipandang sebelah mata. Ajeng ingin membuktikan bahwa hal itu salah. Motif batik kawung yang dicetak di atas kulit sapi Jawa adalah karakter yang ingin ia kedepankan.

Ia yakin, ketiga hal itu tidak hanya bisa membuatnya bahagia, tapi juga orang lain.

QARIS TAJUDIN | HP

Berita terkait

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

39 menit lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

3 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

6 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

12 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

20 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

25 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

30 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

41 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

58 hari lalu

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.

Baca Selengkapnya