Begini Cara Menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus  

Reporter

Kamis, 2 April 2015 14:25 WIB

Pengunjung mengamati karya seni anak-anak penderita autisme di Galeri Titik Oranje, Jalan Taman Pramuka, Bandung, Selasa (23/6). Pameran karya tiga orang anak penderita autisme ini diberi tema "Ekspresi Kreatif naka autis". TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa bekas luka di kiri dan kanan Imaculata Umiyati, 47 tahun. Luka Ima, sapaan Imaculata ini bukan karena kecelakaan. "Ini bekas gigit dan cakaran anak-anak murid saya," kata Kepala Sekolah Imaculata, sekolah untuk anak autis, di Pejaten Village, Jakarta Selatan, Rabu malam, 1 April 2015.

Perempuan yang sudah menangani anak autis selama 30 tahun ini mengaku perilaku agresif anak muridnya seperti gigitan, cakaran, dan pukulan sudah biasa. "Ini tidak seberapa. Saya pernah sampai pingsan karena anak-anak saya itu," ujarnya.

Ima sadar betul, tindakan anak-anak didiknya itu dilakukan secara spontan dan tidak disengaja. Karena itu, Ima tidak pernah merasa kapok dengan tindakan murid-muridnya tersebut. Ima sangat mafhum dengan kondisi anak-anak yang berkebutuhan khusus itu.

Ima kemudian menceritakan pengalaman yang begitu diingatnya. Saat hendak memandikan anak autis berusia 19 tahun dengan tinggi 190 sentimeter, ia pernah ditendang hingga pendarahan dan pingsan. Saat itu, Ima dibantu dua staf pengajar yang masing-masing memegang tangan kanan dan kiri anak bertubuh bongsor itu. Ima bertugas menggosok badan si anak.

"Mungkin dia geli ya digosok-gosok, refleks dia langsung menendang saya hingga pendarahan," kata perempuan bertubuh mungil ini.

Saat merekrut staf pengajar, Ima tidak memperdulikan latar belakang pendidikan. "Syarat guru anak autis itu harus sabar," katanya.

Sabar ketika di'sakiti' secara fisik. Pun, sabar ketika mengajarkan ilmu disiplin sehingga anak bisa mandiri. "Ilmu yang diajarkan itu mudah, seperti mandi, mencuci piring, mencuci baju. Tapi hal itu bukan pekerjaan mudah bagi anak autis," ujarnya.

Di sekolah, Ima menangani sekitar 50 murid autis dari pelbagai usia. Ia dibantu sekitar 35 guru. Ima enggan menambah jumlah murid karena sekolah yang juga merangkap asrama itu kapasitasnya terbatas. "Padahal masih sekitar 105 murid yang waiting list ingin masuk sekolah kami," katanya.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

8 Juni 2022

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

Penjaga rumah menyebut peserta pesta di Perumahan Pesona Depok Estate 2, yang disebut sebagai pesta bikini, merupakan mahasiswa dan pelajar

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

8 Juni 2022

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

Harga tiket untuk mengikuti pesta bikini di Perumahan Pesona Khayangan, Kota Depok, bisa mencapai lebih dari Rp8 juta per orang.

Baca Selengkapnya

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

6 Juni 2022

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

Polres Metro Depok buka suara soal penggerebekan pesta bikini di sebuah perumahan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

6 Juni 2022

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

Polisi meminta keterangan penyelenggara pesta bikini di Depok karena mengadakan pesta di perumahan dengan jumlah massa banyak tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Polda Jatim Selidiki Kolam Renang yang Ditutup karena Bikini

25 Februari 2016

Polda Jatim Selidiki Kolam Renang yang Ditutup karena Bikini

Polda Jatim menanyakan menanyakan kenapa kolam Gua Pote ditutup.

Baca Selengkapnya

Pesta Seks di Ritz-Carlton, Nomor Kontak Panitia Tak Aktif

21 Desember 2015

Pesta Seks di Ritz-Carlton, Nomor Kontak Panitia Tak Aktif

Polisi memastikan berita acara itu hoax.

Baca Selengkapnya

Pesta Seks di Ritz-Carlton? Polda Metro Jaya: Itu Hoax

21 Desember 2015

Pesta Seks di Ritz-Carlton? Polda Metro Jaya: Itu Hoax

Informasi soal pesta seks di Ritz-Carlton beredar melalui media sosial.

Baca Selengkapnya

Delapan Sekolah Cabut Laporan Soal Pesta Bikini  

1 Juli 2015

Delapan Sekolah Cabut Laporan Soal Pesta Bikini  

Ada dua sekolah lagi yang belum damai, yakni SMA Muhammadiyah Rawamangun dan SMA Alkamal.

Baca Selengkapnya

Baru Delapan Sekolah Cabut Laporan Pesta Bikini  

1 Juli 2015

Baru Delapan Sekolah Cabut Laporan Pesta Bikini  

Ada dua sekolah lagi yang belum mencabut laporannya.

Baca Selengkapnya

Pesta Bikini SMA, Polisi Periksa Kepala Sekolah  

5 Mei 2015

Pesta Bikini SMA, Polisi Periksa Kepala Sekolah  

Kasus pencemaran nama baik dalam iklan pesta bikini bisa diselesaikan secara damai.

Baca Selengkapnya