Begini Cara Menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus
Editor
Setiawan Adiwijaya
Kamis, 2 April 2015 14:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa bekas luka di kiri dan kanan Imaculata Umiyati, 47 tahun. Luka Ima, sapaan Imaculata ini bukan karena kecelakaan. "Ini bekas gigit dan cakaran anak-anak murid saya," kata Kepala Sekolah Imaculata, sekolah untuk anak autis, di Pejaten Village, Jakarta Selatan, Rabu malam, 1 April 2015.
Perempuan yang sudah menangani anak autis selama 30 tahun ini mengaku perilaku agresif anak muridnya seperti gigitan, cakaran, dan pukulan sudah biasa. "Ini tidak seberapa. Saya pernah sampai pingsan karena anak-anak saya itu," ujarnya.
Ima sadar betul, tindakan anak-anak didiknya itu dilakukan secara spontan dan tidak disengaja. Karena itu, Ima tidak pernah merasa kapok dengan tindakan murid-muridnya tersebut. Ima sangat mafhum dengan kondisi anak-anak yang berkebutuhan khusus itu.
Ima kemudian menceritakan pengalaman yang begitu diingatnya. Saat hendak memandikan anak autis berusia 19 tahun dengan tinggi 190 sentimeter, ia pernah ditendang hingga pendarahan dan pingsan. Saat itu, Ima dibantu dua staf pengajar yang masing-masing memegang tangan kanan dan kiri anak bertubuh bongsor itu. Ima bertugas menggosok badan si anak.
"Mungkin dia geli ya digosok-gosok, refleks dia langsung menendang saya hingga pendarahan," kata perempuan bertubuh mungil ini.
Saat merekrut staf pengajar, Ima tidak memperdulikan latar belakang pendidikan. "Syarat guru anak autis itu harus sabar," katanya.
Sabar ketika di'sakiti' secara fisik. Pun, sabar ketika mengajarkan ilmu disiplin sehingga anak bisa mandiri. "Ilmu yang diajarkan itu mudah, seperti mandi, mencuci piring, mencuci baju. Tapi hal itu bukan pekerjaan mudah bagi anak autis," ujarnya.
Di sekolah, Ima menangani sekitar 50 murid autis dari pelbagai usia. Ia dibantu sekitar 35 guru. Ima enggan menambah jumlah murid karena sekolah yang juga merangkap asrama itu kapasitasnya terbatas. "Padahal masih sekitar 105 murid yang waiting list ingin masuk sekolah kami," katanya.
MITRA TARIGAN