75 Persen Penderita Hemofilia Tak Dapat Perawatan Memadai

Reporter

Kamis, 16 April 2015 05:24 WIB

www.buzzle.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia Djajadiman Gatot mengatakan penyandang hemofilia tidak hanya membutuhkan pengobatan secara intensif, tapi juga dukungan moral dari keluarga agar percaya diri.

“Pengobatan hemofilia sangat mengganggu aktifitas sehari-hari, apalagi anak-anak penyandang hemofilia yang harus menerima transfusi faktor konsentrat secara teratur di rumah sakit,” kata Djajadiman menyambut Hari Hemofilia Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 17 April, di Jakarta, Rabu, 15 April 2015.

Hemofilia adalah kelainan darah yang disebabkan oleh kurangnya hemoglobin sehingga penderita harus menerima transfusi darah sekali dalam sebulan. Darah penderita hemofilia sulit membeku.

Hemofilia adalah penyakit kelainan pendarahan yang diturunkan, sehingga penderitanya terbebani secara fisiologis, psikologis, dan ekonomis seumur hidup. Bagi pasien hemofilia, pengobatan dan perawatan harus dilakukan seumur hidup.

Menurut Djajadiman, anak-anak yang menderita hemofilia bisa tumbuh dewasa secara normal bila kondisinya dikelola dengan baik melalui pengobatan dan penanganan yang tepat ditambah dengan dukungan keluarga. “Pasien dan keluarga perlu mendapat pengetahuan yang mendalam agar mereka memahami bagaimana menghadapi penyakit ini,” katanya.

Terapi pengobatan hemofilia yang dilakukan hanya bersifat sementara karena penyakit kelainan darah ini tidak bisa disembuhkan. Menurut data World Federation of Hemophilia, 75 persen penderita hemofilia tidak menerima perawatan yang memadai atau bahkan tidak menerima perawatan sama sekali.

Pengobatan hemofilia melalui pemberian faktor konsentrat VIII, IX, atau VII membutuhkan biaya yang sangat tinggi, tergantung pada kondisi perdarahan pasien. Di Indonesia, satu-satunya asuransi yang menanggung biaya perawatan hemofilia adalah Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

“Penyandang hemofilia sebaiknya mengikuti Jaminan Kesehatan Nasional agar beban ekonominya terbantu,” kata Tubagus Djumhana Atmakusuma dari Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia.

Pemahaman dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap hemofilia masih rendah. Akibatnya, sering terjadi keterlambatan diagnosis, dan bahkan hemofilia tidak terdeteksi. Inilah yang menyebabkan jumlah pasien hemofilia yang terdiagnosis baru 1.025 orang, sementara jumlah keseluruhan penyandang hemofilia 25 ribu orang. Hanya 1 dari 24 penyandang hemofilia terdiagnosis di Indonesia karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap gejala dan penanganannya.

AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

36 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya