Diet Dapat Selamatkan Bayi Prematur

Reporter

Selasa, 5 Mei 2015 20:46 WIB

Ilustrasi Bayi menangis. TEMPO/Aditia noviansyah

BISNIS.COM, Jakarta -Seiring meningkatnya perkembangan teknologi, bayi prematur dapat diselamatkan dan memiliki kesempatan hidup lebih besar. Syaratnya, pertumbuhan bayi prematur harus serupa dengan pertumbuhan janin di dalam uterus.

Menurut siaran pers, data RSCM memperlihatkan bahwa bayi prematur saat ini lebih banyak diselamatkan dibandingkan beberapa tahun lalu. Jika pada tahun 2013, jumlah bayi prematur ekstrem yang dapat diselamatkan hanya mencapai 24,53% saja. Maka tahun 2015 ini, sejak Januari hingga Februari saja, bayi prematur ekstrem yang bisa diselamatkan telah mencapai 83,33%.

Dr. Rinawati Rohsiswatmo Sp(A) K, staf divisi neonatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pemberian nutrisi yang tepat dan baik dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan bayi seperti bayi normal lainnya.

"Pertumbuhan bayi prematur harus serupa dengan pertumbuhan janin di dalam uterus dengan usia kehamilan yang sama, yaitu sekitar 15g/ kg/ hari," katanya.

Tantangan berikutnya, tambahnya, setelah keberhasilan menyelamatkan bayi prematur adalah meningkatkan kualitas hidup untuk bayi prematur yang dapat diselamatkan. Bayi prematur memiliki kebutuhan gizi khusus karena mereka tumbuh padat tingkat yang lebih cepat dari pada bayi cukup bulan.

Kebanyakan bayi prematur yang lahir pada kehamilan 35-37 minggu dapat langsung menyusu pada ibunya. Pada mereka yang pencernaannya sudah matang namun belum mampu menyusu sendiri, ASI dapat dipompa dari payudara ibu dan diberikan melalui tabung kehidung bayi atau mulut. Nutrisi khusus seperti kalsium dan fosfor dapat ditambahkan ke ASI karena bayi prematur memiliki kebutuhan protein, mineral yang tinggi.

Kimia darah bayi seperti glukosa darah, garam, kalium, kalsium, fosfat, dan magnesium, di monitor secara teratur. Diet bayi disesuaikan untuk menjaga zat-zat tersebut dalam kisaran normal.

ASI dapat diberikan secara on demand (setiap saat bisa diberikan), seperti pada bayi-bayi lahir cukup bulan. Untuk bayi prematur, hanya dapat diberikan ASI 1030 cc per kilogram berat badan per hari. Karena sistem penyerapan pada usus bayi prematur masih belum sempurna, dikhawatirkan ASI yang tidak ditakar malah dapat mengganggu sistem pencernaannya.

ASI merupakan sumber nutrisi terbaik karena mengandung protein yang mampu melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pada kasus bayi prematur moderat dan ekstrim, bayi masih terlalu muda untuk menyusu langsung dari payudara atau botol. Sistem pencernaan mereka juga mungkin belum matang.

Kebanyakan bayi baru lahir prematur berusia di bawah 29 minggu diberi makan melalu intravena (infus), kateter atau tabung. Setelah sistem pernapasan bayi stabil, barulah menyusui dapat dilakukan.

Selain itu, pemberian nutrisi yang baik dapat menyokong pertumbuhan berat badan bayi tanpa menyebabkan efek yang merugikan pertumbuhan dan fungsi sistem organnya. Dengan demikian diharapkan kualitas hidup bayi prematur akan lebih baik.

BISNIS.COM

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya