Kenapa Beras Plastik Amat Bahaya bagi Wanita? Ini Alasannya  

Reporter

Sabtu, 23 Mei 2015 06:00 WIB

123rf.com

TEMPO.CO , Jakarta:Praktisi kesehatan dari Universitas Indonesia, dokter Ari Fahrial Syam, mengatakan zat phthalate yang terkadung dalam beras plastik dapat mengganggu sistem reproduksi pada wanita. Menurut Ari, zat ini bisa menimbulkan permasalahan pada menstruasi wanita usia produktif.


"Bahkan pada satu penelitian pada manusia di mana ditemukan kadar yang tinggi zat ini pada urin ibu yang baru melahirkan ternyata pada bayinya ditemukan skrotum dan penis yang kecil," kata Ari dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat 22 Mei.

Hal ini membuktikan bahwa phthalat bisa menembus plasenta sehingga akan berbahaya pada janin jika dikonsumsi berlebihan pada ibu hamil. "Selain berbahaya untuk janin ternyata zat ini juga dapat ditemukan pada air susu ibu sehingga juga berbahaya untuk ibu menyusui, " kata Ari yang dikonfirmasi Tempo via pesan instan.

Ari mengatakan harus dilakukan penyelidikan yang intensif dan tindakan tegas atas beras plastik yang memberikan dampak akut dan kronis. "Mengingat nasi merupakan makanan pokok kita, pasti akan dikonsumsi rata-rata 3 kali dalam sehari oleh masyarakat kita."

Sehingga, kata Ari, kita bisa melihat berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh kita kalau ternyata nasi yang kita konsumsi 3 kali sehari ini berasal dari beras plastik.

Sebelumnya Sucofindo menyebutkan beras palsu yang ditemukan di Bekasi tersebut mengandung bahan pembuat plastik yaitu Benzyl Butyl Phthalate (BBT), Bis 2-ethylhexyl Phthalate (DEHP) dan Diisononyl Phthalate (DNIP).

MARTHA WARTA SILABAN

Berita terkait

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

26 Februari 2024

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.

Baca Selengkapnya

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

13 Oktober 2023

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

30 September 2020

Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

Polres Cianjur, Jawa Barat, kembali mendapat laporan terkait biji plastik yang ditemukan dalam karung beras bantuan Kementerian Sosial

Baca Selengkapnya

Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

23 September 2020

Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

Bulog menjamin beras bansos tak mengandung plastik.

Baca Selengkapnya

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

24 April 2020

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.

Baca Selengkapnya

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

24 April 2020

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

24 April 2020

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

24 April 2020

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

24 April 2020

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

Berdasarkan peringkat Times Higher Education Universitas Indonesia berada di urutan ke 47, UGM 72, dan IPB peringkat 77.

Baca Selengkapnya