Salah Pilih Mainan Anak Bisa Berujung Celaka

Reporter

Minggu, 5 Juli 2015 04:29 WIB

Ilustrasi anak dan telepon genggam. Sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Bermain adalah kesenangan yang harus diperoleh setiap anak sebagai tahap dari tumbuh-kembangnya. Menurut psikolog anak Fabiola Priscilla Setiawan, mainan yang baik untuk anak adalah mainan yang memiliki banyak manfaat dan mampu mengoptimalkan tumbuh-kembangnya. “Oleh karena itu harus disesuaikan dengan usia, kemampuan, dan kebutuhan anak,” tutur Fabiola kepada Tempo, Jumat lalu.

Sedangkan kriteria mainan yang buruk adalah mainan yang bisa berdampak negatif bagi tumbuh-kembang anak, mengancam kesehatan anak, dan membuat trauma. Fabiola mencontohkan mainan yang mengandung unsur pornografi dan kekerasan.

Bila salah memilih mainan, buntutnya tidak main-main. Ada banyak kasus anak yang celaka gara-gara orang tuanya abai dan tidak peduli terhadap jenis permainan bagi si anak. Inilah beberapa kasus di antaranya:

1. Tertembak pistol-pistolan
Pada 13 Agustus 2013, Rumah Sakit M. Djamil, Padang, mencatat ada enam anak berusia 5-12 tahun yang dirawat secara bersamaan karena matanya hampir buta akibat bermain pistol-pistolan. Peluru plastik yang terlontar dan masuk ke mata dapat merusak saraf optik serta retina yang berakibat pada kebutaan. Keenam korban pistol-pistolan ada yang tertembak karena peluru nyasar ataupun ditembakkan langsung oleh temannya karena dikira pistol tersebut tidak berpeluru. Selain dapat masuk ke mata, peluru plastik dapat masuk ke lubang hidung anak. Bila tidak segera dikeluarkan, peluru plastik dapat terbawa hingga ke paru-paru.

2. Terbakar karena ledakan petasan
Wajah anak berusia 12 tahun, asal Kulon Progo, Yogyakarta, hampir hancur terbakar setelah terkena ledakan petasan di rumahnya, Kamis, 2 Juli 2015. Anak berinisial TS tersebut harus dirawat di RSU Dr Sardjito karena terbakar dan beberapa serpihan petasan masuk ke kornea matanya. Di Madura, seorang anak bernama Arif, 8 tahun, harus dirawat di RSUD Dr Soetomo karena tangan kanannya hancur akibat terkena ledakan petasan, Jumat, 3 Juli 2015. Jika daging dan otot di tangan kanan Arif tidak hidup, harus diamputasi.

3. Tersedak koin hadiah snack
Pada 16 Juli 2010, koin Rp 500 sebagai hadiah dari makanan ringan tertelan anak balita berumur 3,5 tahun asal Desa Bulusan, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Karena menelan koin, Edo Prabowo harus dioperasi di RSU Dr Soetomo. Sebulan sebelumnya, RSU Dr Soetomo juga menangani kasus tertelannya mainan dan benda asing yang sudah menimpa empat anak.

4. Racun pada mainan anak
Pada 25 Januari 2012, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mengumumkan penemuan 21 mainan anak yang dijual di 12 tempat mengandung empat bahan berbahaya. Antara lain, timbal (Pb), merkuri (Hg), cadmium (Cd), dan chromium (Cr). Keracunan zat berbahaya tersebut dapat menyebabkan tubuh lemas, depresi, terganggunya sistem pencernaan dan rasa mual, juga sakit perut yang disertai diare. Jika terkonsumsi dalam waktu yang lama, dapat menimbulkan kerusakan saraf pusat, kanker paru-paru, gagal jantung serta ginjal, dan bahkan kematian.

CHETA NILAWATY | DARI BERBAGAI SUMBER


Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

14 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

35 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

51 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

3 Maret 2024

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya